Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas Juliarty Djuhardi Alwi menyatakan siap untuk meningkatkan produksi padi guna mensukseskan Upaya Khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale).
    Menurut Juliarty saat pencanangan gerakan tanam padi teknologi Hazton di Tebas, Sambas, salah satu bentuk dukungan adalah dengan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program pembangunan pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan produksi.
    "Salah satunya berupa Gerakan Tanam Padi Teknologi Hazton," kata dia.
    Juliarti menambahkan, Sambas sampai saat ini masih menjadi sentra produksi padi terbesar di Provinsi Kalbar. Tahun 2014, Sambas mampu memproduksi sekitar 309 ribu ton gabah kering giling dan  memberikan kontribusi sebesar 23 persen dari total produksi padi Kalbar yang mencapai 1,37 juta Ton.  
    Jumlah produksi tersebut jauh melebihi kebutuhan konsumsi penduduk Sambas yang hanya berjumlah sekitar 95 ribu ton dalam satu tahun. Terkait dengan hal itu, Bupati Juliarti tidak lupa mengucapkan terima kasih dan bangga kepada seluruh pengusaha tani di Sambas, khususnya Kecamatan Tebas  yang telah berperan besar dalam memproduksi padi. "Tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat Sambas tetapi untuk Kalimantan Barat secara keseluruhan," katanya.
    Melalui Gerakan Tanam Padi Teknologi Hazton, Bupati mengajak masyarakat Sambas, khususnya para pengusaha tani di kecamatan Tebas untuk dapat lebih meningkatkan produksi padi di Sambas. Hazton sendiri merupakan cara menanam padi yang menggunakan benih padi lebih banyak dalam satu lubang tanam yaitu sekitar 20 benih. Teknologi karya putra Kalbar yang juga sudah diadopsi secara nasional ini dipercaya mampu meningkatkan produksi padi per hektarnya dua sampai tiga kali lipat dari yang ada saat ini.
    Gerakan Tanam Padi Teknologi Hazton di Kabupaten Sambas itu dilakukan di Kelompok Tani Dewi Sri, Selasa (10/11). Hadir Heronimus Hero, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian selaku pejabat yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar.
    Heronimus Hero mengatakan bahwa Gerakan Tanam Padi Teknologi Hazton yang ada di Tebas merupakan bagian dari Program Pengembangan Padi Teknologi Hazton 1.000 hektare di Kalimantan Barat tahun 2015.
    Kegiatan ini tersebar di 4 kabupaten/kota, yaitu Sambas, Mempawah, Kayong Utara dan Kota Singkawang. Dari total 1.000 hektare tersebut, Kabupaten Sambas mendapat alokasi terbesar yaitu sebanyak 500 hektare. Sedangkan 500 hektare lainnya tersebar di Kabupaten Mempawah 250 hektare, Kabupaten Kayong Utara 200 hektare, dan Kota Singkawang 50 Hektare.  
   Hero menegaskan bahwa jika kegiatan ini berhasil meningkatkan produktifitas padi, Kementerian Pertanian merencanakan akan memfasilitasi  kegiatan Pengembangan Padi Teknologi Hazton yang lebih besar pada tahun 2016 mendatang yaitu seluas 5.000 hektare.
    Sebelumnya, Bupati Juliarti berkesempatan turun langsung ke sawah bersama kelompok tani Dewi Sri. Luas lahan sawah yang ditanam mencapai 15 hektar dari total 50 hektare yang akan ditanam menggunakan Hazton. Ikut mendampingi Bupati Juliarti melakukan penanaman adalah Pejabat yang mewakili Kepala Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, pejabat yang mewakili Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Provinsi kalbar, Kepala Dinas Pertanian & Peternakan Kab. Sambas, DPRD Sambas,  dan Camat Tebas. Acara juga dirangkai dengan lomba tandur teknologi hazton, penyerahan paket-paket bantuan kegiatan pada beberapa kelompok tani, penyerahan hadiah lomba dan pembagian doorprize.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015