Pontianak (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar menggelar sosialisasi literasi olah data dan informasi era digital menyasar penyuluh pertanian di Hotel Transera Pontianak, 18 - 19 Juli 2022.
"Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian dalam mendapatkan, mengolah dan menampilkan informasi pertanian secara digital," ujar Kabid Penyuluhan dan Pengembangan Pengembangan Pertanian Dinas TPH Kalbar, Masudi saat membuka acara.
Baca juga: ANTARA Kalbar latih penyuluh pertanian olah informasi berbasis internet
Baca juga: Kalbar maksimalkan program READSI di daerah perbatasan
Masudi menyampaikan bahwa data pertanian sangat penting untuk menunjang pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Dari data pertanian dapat ditentukan langkah-langkah pembangunan dan fokus pembangunan bidang pertanian.
"Data yang telah diperoleh dari lapangan akan memberikan manfaat yang sangat besar bila disajikan dalam format yang benar pada kesempatan yang tepat. Dalam hal ini cara penyajian data dan kecepatan menyajikan data menjadi hal yang sangat penting dan urgen," jelas dia.
Lebih lanjut, menurutnya semakin dinamisnya kebutuhan data dan informasi di era digital saat ini dengan kata lain bahwa peran penyuluh merupakan jembatan penghubung informasi pertanian kepada petani dan penyuluh sebagai penyedia atau pengumpul data masyarakat pertanian sangat memiliki peran strategis dalam pencapaian kesuksesan pembangunan pertanian.
Baca juga: Satono temui Wamentan usulkan program pertanian
Baca juga: Distanakbun kerja sama Untan Pontianak petakan pertanian di Ketapang
"Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi digital perlu didukung dengan sistem informasi yang kuat dan jelas dalam menerapkan serta mengoperasikan pelayanan materi, data dan informasi berbasis komputer. Begitu juga bagi penyuluh pertanian. Peran dan fungsi penyuluhan dituntut mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan dalam sistem penyelenggaraan penyuluh pertanian baik melalui media cetak maupun elektronik,"jelas dia.
Menurutnya, tugas penyuluh pertanian akan keterbukaannya pada perkembangan baik digital internet maupun media sosial dalam pengembangan sistem informasi penyuluhan, akan mencukupi ketersediaan materi serta database penyuluhan. Seiring dengan adanya teknologi informasi mutakhir yang telah tersedia, maka pengelolaan data dan materi penyuluhan melalui internet sangat penting dan dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Pemkab Sambas rancang kebijakan sasar sektor pertanian tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
Baca juga: Kabupaten Sambas jadi perhatian untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan
"Oleh karena itu diperlukan komitmen bersama dalam memelihara dan memutakhirkan website yang telah dibangun sehingga tetap eksis dan berkembang. Saat ini penyuluh pertanian diharapkan mampu mencatat dan mengolah data serta menyajikannya menjadi sebuah informasi atau laporan pelaksanaan tugas secara akurat, tepat waktu dan real time setiap hari," kata dia.
Ia berharap kegiatan sosialisasi literasi olah data dan informasi digital bagi petugas dan penyuluh pertanian diharapkan dapat memberikan manfaat dan kepada penyuluh dan administrator data untuk dapat lebih aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga data dan informasi atau materi sertan laporan yang disampaikan dapat lebih tepat waktu, akurat, akuntabel serta berinovasi di era digitalisasi.
Baca juga: Pertanian Kalbar perlu kolaborasi untuk mendongkrak ekspor
Baca juga: Perubahan iklim jadi tantangan pengembangan sektor pertanian di Kalbar
"Kegiatan bimbingan teknis pengetahuan dan informasi yang diperoleh dapat di laksanakan dan diterapkan serta di sampaikan kepada pengelola lainnya. kepada peserta semoga setelah selesai kegiatan ini," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut penyuluh diberikan kemampuan menulis dan menghasilkan foto di lapangan dengan menghadirkan narasumber dari Kepala Biro ANTARA Kalbar, Evy M. Syamsir, Pewarta Teks, Dedi dan Pewarta Foto, Jesicca W Wusyang.
Baca juga: Perubahan iklim jadi tantangan pengembangan sektor pertanian di Kalbar
Baca juga: Pemkab Landak pertanyakan bantuan pertanian ke Bappenas
Baca juga: Dinas TPH Kalbar manfaatkan teknologi drone dukung intensifikasi