Singkawang (Antara Kalbar) - Pusat Pengembangan Anak (PPA) Cluster Singkawang tidak hanya berfungsi sebagai pengembangan anak, namun juga berperan sebagai pelindung anak-anak dari tindakan kekerasan yang biasa terjadi dalam rumah tangga.

"Sekarang ini bukan zamannya lagi mendidik anak dengan cara kekerasan. Bagi orangtua yang bertindak demikian maka PPA siap melindungi," kata Markus Sompiye, selaku fasilitator kemitraan PPA Cluster di Singkawang, Minggu.

Dia mengatakan, jika ada orangtua yang melakukan kekerasan dalam mendidik anak-anaknya, maka pihaknya siap melakukan perlindungan.

"Para orangtua juga sudah sepakat menandatangani perjanjian komitmen untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak," jelasnya.

Menurutnya, mencubit anak saja, orangtua sudah salah, apalagi sampai memukul anak. Dan bahkan, hal tersebut pernah terjadi di Kota Singkawang dan langsung ditangani boleh PPA sendiri.

"Bersyukur, setelah kita berikan pembinaan, orangtua yang bersangkutan mengerti. Dan berjanji untuk tidak mengulangi hal serupa," ujarnya.

Diketahui, sebanyak 800 anak yang berasal dari Bengkayang, Sambas, Singkawang, dan Landak sudah ditangani oleh pihaknya.

Disebut Cluster Singkawang, karena membawahi sebanyak delapan PPA. Yakni satu PPA di Bengkayang, satu PPA di Sambas, lima PPA di Singkawang, dan satu PPA di Landak.

"Kita berharap ke depan, semakin banyak orang tua yang sadar dan bisa mendidik anak dengan cara yang lebih baik, tanpa melakukan kekerasan, sehingga tindak kekerasan terhadap anak bisa semakin berkurang," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015