Sanggau (Antara Kalbar) - Raja Sanggau, Pangeran Ratu Surya Negara, Drs H Gusti Arman M Si mengaku miris melihat kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri 1 Sanggau, sejak beberapa waktu belakangan ini mengalami kerusakan.
    "Terus terang, saya selaku Raja Sanggau miris melihat kondisi bangunan SD I itu. Selain itu, banyak keluhan orang tua siswa mengadu kepada saya, karena atapnya bocor. Jika hujan, anak-anak pindah-pindah duduk, untuk mengelak tetesan air dari dek, karena atapnya sudah bocor," bebernya.
    Menurut pria yang akrab disapa Pak Teh ini, bangunan sekolah itu merupakan peninggalan zaman Belanda dan dibangun atas arahan Raja Sanggau saat itu, Gusti M Tahir III.
    Bangunan sekolah ini, terletak di jantung Kota Sanggau dan merupakan saksi sejarah serta merupakan cagar budaya. "Menurut sejarah, bangunan ini berdiri sejak tahun 1923, merupakan peninggalan zaman Belanda. Nah, saat itu Raja Sanggau dijabat Gusti M Tahir III dan mengarahkan untuk dibangun sekolah itu. Selaku penerus kerajaan tentu saya sedih," ungkap pria terbilang cukup vokal ini.
    Mencermati kondisi bangunan SD Negeri I itu, Raja Sanggau meminta Pemerintah Kabupaten Sanggau sesegera mungkin melaksanakan renovasi atau perehaban, mengingat hal itu menyangkut dunia pendidikan Kabupaten Sanggau.
    "Rasa-rasa nya tidak masuk akal juga, bangunan inikan letaknya di tengah kota Sanggau. Nah, kondisi ini, jelas membutuhkan perhatian serius dari pemerintah," tegasnya.
    Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sanggau Welli Brodus Welly, dalam pesan singkatnya menuliskan, bangunan tersebut sudah dalam usulan revitalisasi ke pusat. Sebab SD Negeri 1 tersebut memiliki nilai historis. "Tunggu keputusan dari pusat," tulisnya.
    Informasi yang dihimpun di lapangan, bangunan itu pernah direnovasi pada tahun 1992 lalu. Kondisi atapnya sudah rusak itu terjadi sejak 5 tahun lalu. Tak hanya itu saja, bangunan lainnya yang terbilang masih baru, berada di sebelah bangunan tersebut tiang-tiangnya sudah mengalami kerusakan.
    Dan untuk satu lokal belajar menggunakan bangunan perpustakaan. Saat ini, sekolah ini terakreditasi A dan memiliki 212 siswa.


Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015