Pontianak (Antara Kalbar) - PT Sumberdaya Sewatama ("Perseroan")(IDX: SSMM) memulai ekspansi ke Timur Tengah dan Afrika seiring kesepakatan kerja sama multilateral dengan National Gulf Investment LLc dan FO Trading untuk melayani kebutuhan listrik cepat dan sementara di kawasan itu menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
   Penandatanganan Head of Agreement (HoA) dilakukan di Jakarta, Kamis (3/12), bersama Elan B. Fuadi, Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama, Nasser Ali Yaslam, CEO National Gulf Investment dan Othman El Boukshimi, CEO FO Trading.
    Dalam keterangan tertulis di Pontianak, Jumat, Nasser Ali Yaslam menyatakan, kebutuhan akan listrik cepat dan sementara di kawasan Timur Tengah dan Afrika mencapai hingga 1.200 MW. Digunakan untuk pemekaran dan pengadaan berbagai kawasan industri dan perumahan baru di Saudi Arabia, negara-negara Uni Arab Emirate (UAE) dan juga di Afrika.
    NGI Group sebagai pemain di bidang konstruksi yang sudah menggeluti industri tersebut selama lebih dari 20 tahun di kawasan Timur Tengah, memerlukan dukungan kelistrikan yang andal untuk dapat memenuhi berbagai pembangunan proyek infrastruktur di UAE dan Afrika.
    Lebih lanjut Nasser menjelaskan bahwa pihaknya merasa yakin akan kerja sama ini dapat berkelanjutan dengan baik dikarenakan adanya kesepahaman, kesamaan dan profesionalisme antara kedua belah pihak dan antar negara yang  sudah terjalin terlebih dahulu.
    "Kami bersyukur akhirnya hari ini kesepakatan ditandatangani bersama. Sewatama sudah berkecimpung di bidang ini selama 23 tahun dan kami yakin bahwa kerja sama ini akan berjalan baik dan panjang," ujarnya.
    Sementara itu, Othman El Boukshimi mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dalam kerjasama ini untuk memastikan mesin-mesin pembangkit listrik diesel yang digunakan dalam membantu kebutuhan listrik di kawasan itu.
    Sedangkan bagi Sewatama, kerja sama ini merupakan upaya perusahaan memperluas cakupan lini bisnis agar bisa terus tumbuh terutama di lini bisnis temporary power. "Hal ini sesuai dengan strategi Perseroan untuk memperbesar dan mempertahankan bisnis temporary power. Sebelumnya kami sudah masuk pasar temporary power di Thailand," ujar Elan B. Fuadi.
    Berdasarkan data Globaldata, lembaga konsultasi riset internasional, pasar rental temporary power di kawasan Timur Tengah dan Afrika terus meningkat. Di Arab Saudi hitungan Globaldata, tahun 2016 kebutuhannya mencapai 1.200 MW, meningkat dari tahun 2015 yang mencapai 1.000 MW.
    Dari angka itu, sebesar 98 persennya menggunakan mesin berbahan bakar diesel. Hal ini terjadi lantaran negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi merupakan negara produsen minyak terbesar di dunia. "Dalam tiga tahun mendatang, kami menargetkan bisa meraih sekitar 40 persen dari kebutuhan market atau sekitar 300 MW," ungkap Elan lagi.
    Sewatama melakukan sinergi strategis dengan National Gulf Investment, dan FO Trading perusahaan asal Uni Emirat Arab untuk melakukan penetrasi di kawasan itu. National Gulf Investment Group merupakan perusahaan terkemuka di kawasan tersebut yang mempunyai berbagai macam lini bisnis, antara lain properti, konstruksi hingga pembangunan infrastruktur.
    Dalam pengoperasiannya, Sewatama, National Gulf Investment dan FO Trading akan membentuk badan usaha bersama yang beroperasi dengan area cakupan Timur Tengah dan Afrika. "Kami yakin, kerjasama ini bisa saling menguntungkan," ujar Nasser.
    Dalam kerja sama ini, Sewatama mengalokasikan modal keseluruhan yang mencapai 120 juta dolar AS dalam tiga tahun ke depan. Modal itu berupa mesin-mesin "Reciprocating Diesel engine" yang akan dikirimkan secara bertahap dalam tiga tahun. "Mesin-mesin itu sudah disesuaikan dengan spesifikasi di Timur Tengah. Misalnya soal kemampuan mesin menghadapi suhu di kawasan itu yang bisa mencapai 40 derajat celcius," ungkap Elan.
    National Gulf Investment Group and FO Trading juga menyertakan modal sebesar 60 juta dolar AS dalam bentuk bangunan kantor bersama di Dubai dan seluruh biaya operasional selama kerja sama berlangsung. Dalam kerjasama ini, National Gulf Investment dan FO Trading berperan dalam memasarkan mesin-mesin temporary power yang ada. Meski demikian, dalam pengoperasian mesin-mesin itu, akan dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dari Sewatama.    
    Nasser juga menyatakan, kerja sama dengan Sewatama sebagai partner strategis untuk meraup pasar penyewaan temporary power ini merupakan keputusan yang tepat.
    Menurut riset yang dilakukan Frost & Sullivan tahun 2014, Sewatama merupakan perusahaan ketenagalistrikan yang menguasai pangsa pasar penyewaan temporary power terbesar di Indonesia mencapai 40 persen. Hingga saat ini, Sewatama mengelola lebih dari 1.000 MW mesin-mesin diesel temporary power yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015