Pontianak (Antara Kalbar)- Tim Gegana dari Brimob Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, hari ini mulai melakukan sterilisasi terhadap beberapa gereja di Kota Pontianak yang menjadi pusat umat Kristiani dalam menjalankan ibadahnya menjelang perayaan Natal tahun 2015, kata Kabid Humas Polda setempat AKBP, Arianto.
"Strelisasi tersebut dilakukan minimal dua jam, sebelum umat Kristiani menjalankan ibadahnya. Hal itu kami lakukan sudah sesuai dengan prosedur tetap dan bukan berarti Kalbar tidak aman, tetapi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani dalam melaksanakan ibadahnya," kata Arianto di Pontianak, Kamis.
Arianto menjelaskan, sterilisasi gereja memang sudah standar pengamanan dan sebagai langkah preventif guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti ancaman terorisme dan kriminalitas lainnya.
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi logam dan lainnya. "Petugas kami melakukan sterilisasi mulai dari halaman depan, pintu masuk, hingga seluruh sudut ruangan gereja sehingga benar-benar steril dari benda-benda yang mencurigakan. Selain itu, kami juga menempatkan beberapa personil polisi atau tergantung besar dan kecil gereja yang akan dijaga," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Kalbar menambahkan, pengamanan perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 dengan sandi Operasi Lilin Kapuas 2015, mulai 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016 atau selama sepuluh hari.
"Sifat pengamanan, yaitu operasi kemanusiaan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru," kata Arianto.
Polda Kalbar, menyediakan sebanyak 47 pos, yakni dari sebanyak 33 pos pengamanan, dan 14 pos pelayanan kerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinshubkominfo kabupaten/kota, yang tersebar di terminal, pusat keramaian dan sekitar gereja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Strelisasi tersebut dilakukan minimal dua jam, sebelum umat Kristiani menjalankan ibadahnya. Hal itu kami lakukan sudah sesuai dengan prosedur tetap dan bukan berarti Kalbar tidak aman, tetapi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani dalam melaksanakan ibadahnya," kata Arianto di Pontianak, Kamis.
Arianto menjelaskan, sterilisasi gereja memang sudah standar pengamanan dan sebagai langkah preventif guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti ancaman terorisme dan kriminalitas lainnya.
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi logam dan lainnya. "Petugas kami melakukan sterilisasi mulai dari halaman depan, pintu masuk, hingga seluruh sudut ruangan gereja sehingga benar-benar steril dari benda-benda yang mencurigakan. Selain itu, kami juga menempatkan beberapa personil polisi atau tergantung besar dan kecil gereja yang akan dijaga," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Kalbar menambahkan, pengamanan perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 dengan sandi Operasi Lilin Kapuas 2015, mulai 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016 atau selama sepuluh hari.
"Sifat pengamanan, yaitu operasi kemanusiaan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru," kata Arianto.
Polda Kalbar, menyediakan sebanyak 47 pos, yakni dari sebanyak 33 pos pengamanan, dan 14 pos pelayanan kerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinshubkominfo kabupaten/kota, yang tersebar di terminal, pusat keramaian dan sekitar gereja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015