Afghanistan (Antara Kalbar) - Ledakan dan penembakan terdengar pada Minggu (Senin WIB) saat para militan mencoba untuk menyerbu misi diplomatik India di kota Mazar I Sharif, Afghanistan, menyusul sebuah serangan mematikan terhadap pangkalan udara India dekat perbatasan Pakistan.

Serangan tersebut mengancam untuk menggelincirkan usaha-usaha diplomatik Perdana Menteri India Narendra Modi terhadap negara pesaing lamanya, Pakistan, setelah kunjungan resmi pertamanya ke Afghanistan.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengklaim berada di balik serangan di sebuah konsulat yang terletak di kota bagian utara Afghanistan itu, yang menjadi serangan terbaru dalam serangkaian penyerangan terhadap instalasi milik India di negara tersebut.

"Kami diserang. Pertempuran masih berlangsung," kata seorang pejabat konsulat India kepada media dengan menggunakan telepon dari kamp yang dijaga ketat.

Pejabat tersebut yang berlindung di sebuah wilayah aman di dalam kompleks bangunan, mengatakan seluruh pegawai konsulat dalam keadaan selamat.

Ledakan granat dan tembakan terdengar saat para penyerang yang tidak diketahui jumlahnya melakukan serangan dari sebuah gedung yang berdekatan dengan konsulat, membuat pasukan Afghanistan mengepung wilayah itu.

"Wilayah sekitar telah diblokir sepenuhnya oleh pasukan kami," ujar Shir Jan Durrani, seorang juru bicara kepolisian di Mazar I Sharif, ibu kota Provinsi Balkh.

"Para penyerang bersembunyi di dalam gedung. Kami melakukan operasi pembersihan secara berhati-hati untuk menghindari korban dari pihak sipil," tambahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Vikas Swarup berkata kepada media bahwa sejauh ini tidak ada korban dari pihak India yang telah dilaporkan.

Serangan itu datang saat pasukan India dikirimkan kembali pada Minggu mengikuti sebuah serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh para ektremis di pangkalan angkatan udara di bagian utara India, Punjab.

Tujuh orang tentara dan enam penyerang dinyatakan tewas dalam serangan di pangkalan Pathankot yang memicu baku tembak selama 14 jam pada Sabtu.

Para pejabat mencurigai para penyerang berasal dari kelompok Jaish e Mohammed dari Pakistan, kelompok yang sama yang merencanakan serangan terhadap parlemen India yang menjadikan kedua negara berada di ambang peperangan pada 2001.

Serangan itu mengancam untuk merusak proses perdamaian yang rentan di antara negara yang memiliki nuklir.

Dukungan India Kekerasan tersebut datang satu minggu setelah Modi melakukan sebuah kunjungan mendadak ke Pakistan, yang menjadi kunjungan pertama perdana menteri India dalam 11 tahun terakhir.

Kunjungan tersebut diikuti oleh kunjungan ke Kabul, tempat Modi meresmikan sebuah kompleks parlemen yang dibangun oleh India dan memberikan tiga unit helikopter buatan Rusia kepada pemerintah Afghanistan.

India telah menjadi pendukung kunci pemerintahan Kabul pasca Taliban, dan para analis seringkali menunjuk kepada ancaman sebuah perang yang dimandatkan di Afghanistan antara India dengan Pakistan.

Pakistan yang merupakan pendukung bersejarah kelompok Taliban telah lama dituduh membantu pemberontak, terutama dengan serangan yang diarahkan ke instalasi India di Afghanistan.

Kekacauan yang terjadi belakangan ini muncul di tengah dorongan internasional yang diperbarui untuk menghidupkan kembali pertemuan damai dengan gerakan militan yang bangkit kembali.

Afghanistan dan Pakistan dijadwalkan akan mengadakan pertemuan tahap pertama antara Afghanistan, Pakistan, Amerika Serikat dan Tiongkok pada 11 Januari untuk membuat sebuah peta jalan perdamaian.

Pakistan yang memiliki pengaruh besar terhadap Taliban, menjadi tuan rumah pertemuan tahap pertama pada Juli namun negosiasi terhenti saat para pemberontak terlambat mengonfirmasi pemimpin mereka, Mullah Omar.

Serangan terhadap konsulat di Mazar I Sharif menandai serangan terbaru terhadap sasaran India di Afghanistan.

Pada 2008, sebuah bom mobil di kedutaan India yang terletak di Kabul menewaskan 60 orang dan kedutaan kembali diserang dengan serangan bunuh diri pada 2009.

Sembilan warga sipil termasuk tujuh orang anak-anak tewas pada Agustus 2013 saat para pelaku bom bunuh diri menyasar konsulat India di kota bagian timur Afghanistan, Jalalabad.

Dan pada Mei 2014, pelaku bersenjata meluncurkan serangan saat fajar di konsulat India yang terletak di kota bagian barat Afghanistan, Herat, sebelum berhasil diatasi oleh pasukan keamanan.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016