Sekadau (Antara Kalbar) - Wakil Ketua MPR yang juga anggota DPD RI asal Kalbar, Oesman Sapta Odang blusukan ke Sekadau pada Kamis (7/1).
    Ia tiba dengan helikopter dan langsung berkeliling Kota Sekadau. Ia juga meninjau kondisi steigher penyeberangan Sekadau, menyambangi masjid Al-Falah, memantau persiapan pembangunan Masjid Agung Sekadau, dan melakukan pertemuan dengan para Kades, dan pemerintah Kabupaten Sekadau.
    "Yang bisa menggaransi hanya Tuhan. Jangan coba-coba menggaransi-menggaransi, itu omongan bohong. Tapi kami menyampaikan aspirasi rakyat kepada mereka yang bertanggungjawab, supaya mereka menghayati janji-janji mereka kepada rakyat. Kalau janji-janji dalam Pilkada itu terealisasi, tidak akan ada ini itu," kata dia.
    Ia datang dalam agenda reses. Banyak aspirasi dan keluh kesah yang disampaikan rakyat Sekadau kepada Oesman Sapta. Ia menegaskan akan membawa keluhan dan aspirasi tersebut ke Senayan.
    Namun, ia tak berani menjanjikan permohonan yang mana yang mampu ia perjuangkan hingga terealisasi. Dirinya melihat ada beberapa hal penting yang mungkin menjadi prioritas saat ia tiba di meja kerjanya nanti.
    "Poin-poin penting itu menyangkut kepentingan masyarakat luas. Yang saya lihat itu jembatan (penyeberangan) karena butuh biaya besar, jalan antarkabupaten, kemudian pelimpahan kewenangan provinsi kepada kabupaten yang terhambat," ungkapnya.
    Dia melanjutkan, ada beberapa aspek yang menjadi bahan penilaiannya sebelum menyatakan pendapatnya itu. Adapun beberapa faktor yang disebutnya menjadi pemicu terlambatnya pembangunan di Sekadau diantaranya persoalan tenaga kerja, transmigrasi, serta keterbatasan sarana infrastruktur.
    "Kemantapan sarana infrastruktur berpengaruh dalam percepatan peningkatan ekonomi masyarakat," kata dia. Ia menilai perekonomian masyarakat Sekadau relatif melambat karena infrastruktur belum memadai. "Ini jembatan saja tidak ada, steigher-steighernya bolong-bolong. Ini harus diperbaiki," pungkasnya.


Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016