Islamabad  (Antara Kalbar) - Pembicaraan empat arah yang bertujuan menghidupkan kembali dialog antara Kabul dan Taliban Afghanistan akan diselenggarakan di Islamabad pada Senin, kata pejabat, dengan otoritas Pakistan menetapkan daftar pemberontak yang ingin bernegosiasi.

Pertemuan antara perwakilan dari Afghanistan, Pakistan, Tiongkok dan Amerika Serikat diumumkan pada Desember. Namun pejabat Pakistan hanya menegaskan pada Minggu, setelah sebelumnya menyarankan mereka dapat melakukan pembicaraan bulan depan.

Yang disebut pembicaraan "peta jalan" dimaksudkan untuk mendapatkan dasar dialog langsung antara Kabul dan kelompok Islam, yang mana pemberontakan berdarah tidak menunjukkan tanda-tanda mereda lebih dari 14 tahun setelah mereka digulingkan dari kekuasaan oleh koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.

Tapi Taliban sendiri tidak akan hadir pada pertemuan Senin, menurut pejabat.

"Berdasarkan perjanjian empat arah, pertemuan Senin akan membahas mekanisme untuk pembicaraan damai," Javed Faisal, juru bicara Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah.

"Pemerintah Pakistan akan menyajikan daftar Taliban yang bersedia untuk berbicara dan mereka yang tidak tertarik dengan pembicaraan itu," tambahnya.

Pakistan telah sepakat untuk menghentikan dukungan keuangan bagi para pejuang Taliban, termasuk di Quetta dan Peshawar, katanya.

Pakistan berada di antara tiga negara yang mengakui rezim Taliban selama 1996-2001 dan Kabul telah lama menuduh Islamabad untuk terus diam-diam mendukung kelompok dalam pemberontakan mereka.

Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan pertemuan tersebut, menambahkan bahwa Islamabad akan diwakili oleh sekretaris menteri luar negeri Aizaz Ahmad Chaudhry sementara Afghanistan akan diwakili oleh deputi menteri luar negeri Hekmat Khalil Karzai.

Pembicaraan damai pertama dengan Taliban diadakan pada Juli tapi gagal setelah Taliban terlambat mengonfirmasi kematian pendiri mereka Mullah Omar.

Berita kematian menyebabkan pertikaian antara para pemimpin senior Taliban dan pemimpin baru kelompok Mullah Akhtar Mansour, yang pada gilirannya menyebabkan terciptanya faksi baru yang dipimpin oleh Mohamed Rasool pada November.

Pada Desember, Mansour ditembak dan terluka di dekat kota Pakistan Quetta, tampaknya oleh salah satu anak buahnya sendiri.

Tapi meskipun perpecahan internal dan awal musim dingin, kelompok itu terus melakukan serangan tak beradab. Pada September Taliban dalam waktu singkat merebut ibukota provinsi di bagian utara Kunduz - pertama kalinya mereka berhasil menguasai sebuah kota sejak jatuhnya rezim mereka pada 2001.

Dalam beberapa pekan terakhir mereka telah menyita sebagian besar wilayah kabupaten yang kaya opium di Sangin di provinsi Helmand di bagian selatan, benteng tradisional mereka.

Namun, pasukan Afghanistan pada Minggu merebut kembali kendali atas distrik utara yang berbatasan dengan Tajikistan dua bulan setelah ditangkap oleh Taliban, suatu berita positif langka bagi mereka ketika pemberontakan menyebar.

Pengamat mengatakan pertempuran yang instensif menekankan sebuah dorongan oleh militan untuk merebut lebih banyak wilayah untuk mencoba mengamankan konsesi yang lebih besar dalam setiap pembicaraan langsung.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016