Sukadana (Antara Kalbar) - Tercatat 237 jiwa atau 67 kepala keluarga (KK) eks Gafatar di tampung di barak polisi di Jalan Bhayangkara dan mendapat bantuan dari Pemkab Kayong Utara dalam hal logistik dan kesehatan.

Dari ratusan jiwa yang saat ini menempati barak polisi itu, banyak dijumpai anak-anak balita dan sebagian usia remaja.

Di dalam penampungan, anak-anak ini main dengan teman seusianya yang berasal dari berbagai daerah.

Ketiadaan sarana bermain dan tidak adanya ruang yang cukup, anak-anak ini memanfaatkan gelas bekas air minum, bungkus mie instan dan kantong plastik sebagai alat permainan.

Seperti dituturkan salah satu anak dari warga eks Gafatar kamp Segua Desa Pampang Harapan, Wj, mereka merasa senang bisa bermain di barak penampungan.

"Senang, banyak temannya," katanya.

Saat ditanya tentang rasa ketakutan terhadap banyaknya polisi, dan orang-orang asing dirinya merasa hal itu bukan ancaman.

"Tidak takut," jawabnya.

Sementara itu, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid mengatakan, terkait kelompok eks Gafatar akan melakukan koordinasi untuk pemulangan.

Selain itu, dalam upaya pengawasan dan pembinaan,  pihaknya tidak mendanai kebutuhan untuk warga eks Gafatar melainkan hanya bersifat bantuan.

"Kami hanya membantu, termasuk untuk makan dan kesehatan," kata Hildi Hamid.

Warga eks Gafatar yang ditampung di barak polisi merupakan warga dari camp Desa Sedahan Jaya, camp Segua dan beberapa kepala keluarga yang tersebar di Sukadana dengan hidup dengan sistem mengontrak.

"Mereka akan ditampung dan segera kita evakuasi ke daerah asal melalui provinsi," kata Hildi Hamid. 

(Doel Wibowo/N005)

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016