Damaskus (Antara Kalbar) - Puluhan ribu warga Suriah lari menuju Turki pada Jumat karena pasukan pemerintah melancarkan serangan besar dengan dukungan Rusia di sekitar Aleppo, sementara Moskow dan Ankara saling melontarkan ejekan atas kemelut yang semakin meningkat.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada pertemuan di London tempat para donor menjanjikan bantuan senilai lebih dari 10 miliar dolar AS untuk warga Suriah, mengatakan hingga 70.000 orang bergerak menuju negaranya untuk menghindari pertempuran.

Sekitar 300.000 orang diperkirakan terisolasi di Aleppo setelah jalan pasokan utama pemberontak diputuskan pasukan pemerintah yang didukung pesawat-pesawat tempur Rusia dalam serangan yang membatalkan pembicaraan damai pekan ini.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan bertemu dengan utusan khususnya Staffan de Mistura pada Jumat untuk membahas rincian perundingan, yang dianggap sebagai dorongan diplomatik terbesar mengakhiri perang lima tahun Suriah, yang telah ditangguhkan hingga 25 Februari.

"Situasi di pedesaan utara Aleppo seperti bencana," kata seorang aktivis dan jurnalis dari desa terdekat Marea, Maamoun al-Khateeb.

"Sipil sekarang dikepung dari tiga sisi dan hanya ada satu jalan menuju wilayah Turki," katanya, menjelaskan pasukan pemerintah mengancam dari arah selatan, kelompok bersenjata IS dari timur dan petempur Kurdi dari barat.

Ketika serangan berkecamuk, ketegangan diplomatik juga meningkat, dengan Moskow menuduh pendukung oposisi Ankara bersiap menyerang Suriah, dan mengatakan telah melihat pasukan dan perlengkapan militer di perbatasan.

Beberapa jam sebelumnya Davutoglu menuduh pendukung Presiden Bashar al-Assad, termasuk Rusia, "melakukan kejahatan perang serupa" seperti pemerintah.

Negara-negara Barat menuduh pemerintah Suriah menggagalkan pembicaraan damai pekan ini dengan serangan militer, dan Washington meminta Moskow menghentikan kampanye mendukung Presiden Bashar.

Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau yang berbasis Inggris, mengatakan pemboman yang dilakukan Rusia menewaskan sedikitnya 21 sipil, termasuk tiga anak-anak pada Kamis.

Dalam pertemuan para donor di London, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memperingatkan Moskow untuk berhenti menyasar lawan Suriah, dalam pembicaraan telepon yang "tajam" dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Menunggu Sementara itu, Arab Saudi, yang mendukung lawan pemerintah, mengatakan siap bergabung dengan operasi darat koalisi pimpinan AS melawan IS di Suriah.

"Jika ada keinginan dalam koalisi untuk melakukan operasi darat, kami akan memberikan kontribusi positif," kata Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri kepada AFP.

Lebih dari 260.000 orang meninggal dalam konflik Suriah dan lebih dari setengah populasi negara terpaksa mengungsi, sementara kekacauan meningkatkan keberadaan kelompok garis keras seperti seperti IS di seluruh wilayah.

Bank Dunia pada Kamis memperkirakan kerugian akibat perang yang diderita Suriah dan negara-negara tetangga - Turki, Libanon, Yordania, Irak dan Mesir - sekitar 35 miliar dolar AS sejauh ini. Diukur dengan harga pada 2007, nilai kerugian itu setara dengan hasil perekonomian Suriah sepanjang tahun itu.

Kota Aleppo, bekas motor penggerak ekonomi Suriah, telah dibagi antara kendali oposisi di bagian timur dan pemerintah di barat sejak pertengahan 2012.

Jalur pasokan utama pemberontak ke Turki telah diputuskan pada Rabu ketika pasukan pemerintah menghancurkan pengepungan lawan terhadap dua kota Syiah, Nubol dan Zahraa, di jalan menuju perbatasan.

Pasukan pemerintah memasuki dua kota itu pada Kamis yang disambut dengan sorak-sorai warga, yang meneriakkan slogan pro-pemerintah dan menghujani pejuang dengan beras.

Tapi di tempat lain di wilayah tersebut puluhan ribu orang terlebih dahulu mengungsi karena takut terjebak dalam pertempuran.

Davutoglu mengatakan 60.000 hingga 70.000 orang "bergerak menuju Turki" dan 10.000 lain "menunggu di pintu" di perbatasan karena serangan udara dan penyerbuan di sekitar Aleppo.

Pengamat mengatakan hampir 40.000 orang di Provinsi Aleppo mengungsi, dengan banyak massa di perbatasan.

Pejabat tinggi pemerintah Suriah menjelaskan kemajuan Aleppo penting, tapi pemerintah memiliki tujuan yang lebih ambisius.

"Tujuan selanjutnya adalah menutup perbatasan dengan Turki untuk mencegah kedatangan pasukan dan senjata, kemudian mengambil alih provinsi itu, lalu Provinsi Idlib, dan akhirnya kota Idlib," katanya kepada AFP.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016