Pontianak  (Antara Kalbar) - Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Thamrin Usman menyatakan, hingga saat ini Untan adalah perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan, sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

"Masyarakat tidak perlu ragu karena Untan Pontianak masih perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan, selain banyak prestasi juga banyak kemajuan yang telah dicapainya. Apalagi Untan terakreditasi B sehingga tidak bisa dipungkiri lagi sudah terjadi peningkatan pada Untan," kata Thamrin Usman di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, kalau Untan Pontianak dikatakan tidak bagus, mestinya akreditasinya C, bukannya akreditasi B seperti sekarang, sehingga kualitas pendidikan dan para dosennya tidak diragukan lagi.

Thamrin menambahkan, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Untan, pihaknya akan mengirim sejumlah pengajar atau dosen untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

"Apalagi sekarang banyak hadir pusat bahasa asing, seperti American Corner dan lainnya di lingkungan Untan, yang sebelumnya dulu tidak ada, sehingga banyak sekali mahasiswa Untan yang melanjutkan kuliah S2, dan S3-nya keluar negeri karena sudah ditunjang dengan bahasa asing yang memadai," ungkapnya.

Ditambahkannya, American Corner Untan Pontianak dari tahun 2012 sampai 2015 selalu menjadi nomor satu di Indonesia, sehingga tahun ini Untan bisa mendatangkan Dubes Amerika Serikat.

"Sehingga jangan ragu dengan Untan. Untan adalah kampus yang terbaik yang ada di Kalbar dan banyak sekali prestasi yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah dicapai oleh mahasiswa kami," katanya.

Adapun sejumlah prestasi Untan Pontianak, bidang pendidikan serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional, diantaranya penemuan alat ukur karbon yang dinamakan Untan Biomassa Karbon Meter (UBKM) Pohon yang dibuat oleh Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak, Gusti Hardiansyah.

Kemudian, Winda salah seorang dosen Untan dan sedang kuliah S3 di Perancis, yang sudah berhasil membuat solar cell dari bahan alam, kemudian tim cyber defense yang memiliki prestasi di kancah nasional serta tim ekpedisi Untan yang melakukan riset bio gas dari biji sawit.

"Itu bukti kongkrit bahwa Untan berprestasi dan tetap menjadi yang terbaik di Kalimantan, selain prestasi tadi masih banyak lagi prestasi yang diraih, seperti kerja sama dengan luar negeri, dan banyaknya dosen yang belajar keluar negeri saat ini," kata Thamrin.

Menurut dia, dirinya tidak mau mempermasalahkannya terkait penilaian dari Kemenristekdikti yang memberikan peringkat 106 pada Untan untuk klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi seluruh Indonesia.

"Masyarakat yang akan menilai apa yang telah berhasil dicapai oleh Untan semenjak saya memimpin Untan. Dan saya akan terus memberi sumbangsih kepada masyarakat luas dengan cara mencetak mahasiswa yang cerdas dan berprestasi," katanya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak, Gusti Hardiansyah mengatakan, prestasi Untan sebenarnya sangat luar biasa, hal iti terbukti alat temuannya, yakni Untan Biomassa Karbon Meter (UBKM) Pohon, yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat untuk menghitung biomassa karbon dalam pohon.

Alat UBKM memiliki sejumlah keunggulan seperti, menghitung biomassa tanpa melukai atau menebang pohon, murah dan bisa digunakan mobilitas tinggi, praktis dan sederhana.

"UBKM sudah diperkenalkan di dunia Internasional seperti di negara Brazil, Perancis, Spanyol dan negara-negara lainnya, dan alat pengukur itu sengaja dirancang untuk menentukan biomassa karbon yang terkandung di dalam hutan," jelasnya

Hal senada juga diakui oleh Winda, yang kini mengambil kuliah S3 di Perancis juga berhasil mengukir prestasi dengan membuat panel surya yang terbuat dari bahan alam yang ada di Kalbar, salah satunya adalah kaolin dari Kecamatan Capkala, Kabupaten Bengkayang.

"Saya kecewa Untan dikatakan minim prestasi, terbukti, saat ini saya sedang mengembangkan alat panel surya yang terbuat dari bahan-bahan alam yang ada di Kalbar, dan saya sedang melakukan penelitian di Perancis agar alat ini dapat segera di patenkan," ungkapnya.



Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016