Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan saat ini pihaknya mencari investor dan pihak terkait yang bisa menyediakan kemasan untuk produk UMKM yang ada di kota itu.
"Saat ini kita masih mencari investor atau pihak terkait yang bisa menyediakan kemasan untuk produk para pelaku usaha kita," kata Edi di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, terkait berbagai produk UMKM yang ada di Pontianak, diyakininya tidak kalah saing dengan produk dari luar. Buktinya, kata Edi, cukup banyak warga Kuching, Malaysia yang datang ke Pontianak dan membeli produk lokal dengan partai besar.
"Pernah saya melakukan dialog dengan mereka, katanya mereka membeli produk kita disini untuk dikemas ulang karena selain kualitasnya baik, harganya juga murah. Sebenarnya itu menjadi kelebihan bagi kita, namun sampai saat ini yang menjadi kelemahan dari UMKM kita adalah masalah kemasan, sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk memasarkannya," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan kemasan bagi para pelaku UMKM yang ada di Pontianak.
Disebutkannya, untuk meningkatkan potensi UMKM Pontianak, khususnya pada MEA saat ini, pemkot Pontianak telah meringankan proses perizinan dan legalitas usaha. Dimana, pada tahun ini ditargetkan 4000 izin usaha bagi UMKM Pontianak.
Edi mengatakan, berbagai upaya dilakukan pihaknya untuk meningkatkan percepatan ekonomi masyarakat, karena pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak lebih dipengaruhi kreativitas pelaku usaha, masyarakat dan pemkot.
"Pertumbuhannya sekitar 6,2 persen, tahun 2015, dengan kondisi dan mempercepat investasi pemerintah, khususnya APBD, dilakukan lelang dengan cepat sehingga serapan anggaran bisa maksimal," katanya.
Pengaruh ekonomi global, katanya juga mempengaruhi melambatnya perekonomian di Kota Pontianak.
"Dikatakannya, Kota Pontianak dalam hal pembangunan juga melibatkan masyarakat untuk berinvestasi, seperti pelebaran jalan tanpa ganti rugi yang mana dampaknya aset masyarakat menjadi meningkat," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saat ini kita masih mencari investor atau pihak terkait yang bisa menyediakan kemasan untuk produk para pelaku usaha kita," kata Edi di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, terkait berbagai produk UMKM yang ada di Pontianak, diyakininya tidak kalah saing dengan produk dari luar. Buktinya, kata Edi, cukup banyak warga Kuching, Malaysia yang datang ke Pontianak dan membeli produk lokal dengan partai besar.
"Pernah saya melakukan dialog dengan mereka, katanya mereka membeli produk kita disini untuk dikemas ulang karena selain kualitasnya baik, harganya juga murah. Sebenarnya itu menjadi kelebihan bagi kita, namun sampai saat ini yang menjadi kelemahan dari UMKM kita adalah masalah kemasan, sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk memasarkannya," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan kemasan bagi para pelaku UMKM yang ada di Pontianak.
Disebutkannya, untuk meningkatkan potensi UMKM Pontianak, khususnya pada MEA saat ini, pemkot Pontianak telah meringankan proses perizinan dan legalitas usaha. Dimana, pada tahun ini ditargetkan 4000 izin usaha bagi UMKM Pontianak.
Edi mengatakan, berbagai upaya dilakukan pihaknya untuk meningkatkan percepatan ekonomi masyarakat, karena pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak lebih dipengaruhi kreativitas pelaku usaha, masyarakat dan pemkot.
"Pertumbuhannya sekitar 6,2 persen, tahun 2015, dengan kondisi dan mempercepat investasi pemerintah, khususnya APBD, dilakukan lelang dengan cepat sehingga serapan anggaran bisa maksimal," katanya.
Pengaruh ekonomi global, katanya juga mempengaruhi melambatnya perekonomian di Kota Pontianak.
"Dikatakannya, Kota Pontianak dalam hal pembangunan juga melibatkan masyarakat untuk berinvestasi, seperti pelebaran jalan tanpa ganti rugi yang mana dampaknya aset masyarakat menjadi meningkat," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016