Pontianak (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat mengecek ketersediaan stok dan harga pangan di pasar tradisional dan ritel untuk memastikan semua stabil.
“Kami rutin memantau ketersediaan dan kestabilan harga. Setelah kemarin ke Pasar Flamboyan hari ini ke Pasar Teratai dan ritel," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto di Pontianak, Selasa.
Ia menerangkan, dari hasil peninjauannya, stok bahan pokok di Kota Pontianak aman sampai tiga bulan ke depan.
Kendati stok bahan pokok aman, pihaknya tetap siaga mengantisipasi kelangkaan pangan, khususnya di musim cuaca penghujan. Sebagai contoh bawang dan minyak goreng, Pontianak harus mengambil dari Pulau Jawa dan bergantung terhadap kondisi di sana.
“Hari ini perlu diwaspadai yakni masalah minyak goreng, bawang- bawang sampai sayur. Sayur karena cuaca, cuma mudah-mudahan bukan hanya karena cuaca, tapi memang perlu digalakkan lagi soal sayuran. Karena yang terkendali di kita hanya sayur,” jelasnya.
Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap stok maupun harga pangan. Pihaknya secara rutin mengawasi aktivitas pasar, mulai dari distributor maupun agen-agen sebelum akhirnya dijual di pasar.
“Kami berharap semuanya lancar insyaallah. Yang penting untuk distributor, agen dan para penjual agar tidak ada aktivitas penimbunan. Bagi masyarakat sendiri tidak perlu khawatir, kami terus pantau terhadap ketersediaan sampai lewat awal tahun,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak Muchammad Yamin menerangkan mengatakan kendala bawang memang menjadi fokus Pemerintah Kota Pontianak. Kenaikan harga biasa terjadi ketika permintaan pasar meningkat.
“Kami terus pastikan ke agen-agen bahwa produk seperti bawang bisa terkendali. Khusus komoditas sayur, Kota Pontianak penyuplai terbesar di Provinsi Kalbar jadi kita bisa 15-35 ton per hari. Tetapi karena musim hujan ada sayuran yang tidak optimal,” terangnya.
Keinginan warga Kota Pontianak untuk bertani dinilai masih rendah, untuk itu Pemkot Pontianak terus menggalakkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat lewat program bantuan bibit dan menanam di pekarangan.
“Masyarakat perlu edukasi, kita sudah memulainya di lingkup PKK dan sebagainya, kelurahan, kecamatan, sehingga kita tumbuhkan semangat dengan bertanam di rumah bisa menjaga ekonomi keluarga,” ujar Yamin.
Menyambut swasembada pangan pemerintah pusat, selanjutnya Kota Pontianak akan bekerjasama dengan TNI dan Polri. Langkah-langkah strategis tengah dijalankan, mulai dari infrastruktur.
“Menyiapkan semua infrastruktur berkaitan dengan swasembada pangan, tapi untuk Kota Pontianak kita tidak punya lahan cukup luas untuk sektor padi. Jadi kita fokus sayuran dan perikanan, mudah-mudahan dengan koordinasi bersama kita bisa mencapai swasembada di bidang sayuran, kita manfaatkan pekarangan dan lahan,” jelas dia.
Saat ini harga beras di Pontianak untuk medium rata - rata Rp13.700/kg, beras premium Rp17.800/kg, bawang merah Rp46.000/kg, bawang putih Rp41.000/kg, daging ayam Rp27.666/kg, cabai Rp46.900, telur Rp29.000/kg dan minyak goreng kemasan Rp19.000/liter.
Satgas Pangan Kota Pontianak cek ketersediaan dan harga di pasar
Selasa, 3 Desember 2024 16:57 WIB