Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto, Jumat, turun langsung menggunakan kendaraan darat menuju Polres Melawi, untuk menangani dan melihat langsung kasus Brigadir Petrus Bakus, yang memutilasi dua anaknya sendiri di rumahnya.
"Saat ini Kapolda Kalbar sedang dalam perjalanan menuju Polres Melawi, yang diperkirakan menempuh tujuh jam perjalanan darat," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto saat dihubungi di Pontianak, Jumat.
Arianto menjelaskan, pelaku yakni oknum anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus, yang memutilasi dua anaknya Febian (5) dan Amora (3).
Pelaku mutilasi diduga mengalami penyakit mental yang menyerang otak dinamakan schizophrenia, sehingga membunuh anaknya sekitar pukul 24.00 WIB, Kamis (25/2) di Asrama Polres Melawi.
Menurut dia, pembunuhan terjadi pada saat istri dan kedua anaknya sedang tidur.
Menurut keterangan istrinya, sejak seminggu ini suaminya sering marah-marah sendiri di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi, dan bercerita sering mendapat bisikan," ungkapnya.
Pelaku juga berusaha membunuh istrinya, tetapi istrinya terbangun saat suaminya mendatangi istrinya dengan membawa parang yang sudah berlumuran darah dengan mengatakan akan membunuh istrinya, kata Arianto.
"Ketika itu istrinya minta waktu untuk melihat anaknya, dan dikatakan oleh pelaku, kedua anaknya tersebut sudah meninggal. Lalu istrinya mencari cara agar pelaku tidak curiga, sehingga meminta kepada pelaku sebelum membunuhnya agar mengambilkan air terlebih dahulu," katanya.
Pada saat suaminya mengambilkan air minum itulah, dimanfaatkan oleh istrinya untuk melarikan diri dan meminta pertolongan kepada warga asrama, katanya.
"Hingga saat ini, pelaku sedang dilakukan pemeriksaan di Mapolres Melawi, sambil menunggu kedatangan Kapolda Kalbar," ujar Kabid Humas Polda Kalbar.
(A057/J003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saat ini Kapolda Kalbar sedang dalam perjalanan menuju Polres Melawi, yang diperkirakan menempuh tujuh jam perjalanan darat," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto saat dihubungi di Pontianak, Jumat.
Arianto menjelaskan, pelaku yakni oknum anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus, yang memutilasi dua anaknya Febian (5) dan Amora (3).
Pelaku mutilasi diduga mengalami penyakit mental yang menyerang otak dinamakan schizophrenia, sehingga membunuh anaknya sekitar pukul 24.00 WIB, Kamis (25/2) di Asrama Polres Melawi.
Menurut dia, pembunuhan terjadi pada saat istri dan kedua anaknya sedang tidur.
Menurut keterangan istrinya, sejak seminggu ini suaminya sering marah-marah sendiri di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi, dan bercerita sering mendapat bisikan," ungkapnya.
Pelaku juga berusaha membunuh istrinya, tetapi istrinya terbangun saat suaminya mendatangi istrinya dengan membawa parang yang sudah berlumuran darah dengan mengatakan akan membunuh istrinya, kata Arianto.
"Ketika itu istrinya minta waktu untuk melihat anaknya, dan dikatakan oleh pelaku, kedua anaknya tersebut sudah meninggal. Lalu istrinya mencari cara agar pelaku tidak curiga, sehingga meminta kepada pelaku sebelum membunuhnya agar mengambilkan air terlebih dahulu," katanya.
Pada saat suaminya mengambilkan air minum itulah, dimanfaatkan oleh istrinya untuk melarikan diri dan meminta pertolongan kepada warga asrama, katanya.
"Hingga saat ini, pelaku sedang dilakukan pemeriksaan di Mapolres Melawi, sambil menunggu kedatangan Kapolda Kalbar," ujar Kabid Humas Polda Kalbar.
(A057/J003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016