Shanghai (Antara Kalbar/Reuters) - Saham-saham di Tiongkok melonjak lebih dari empat persen pada Rabu, seiring sikap investor mengumpulkan saham real estat dan sumber daya, didorong tanda-tanda pemulihan tentatif di pasar properti.
Investor mengabaikan berita bahwa lembaga pemeringkat Moody's menurunkan prospek peringkat kredit Tiongkok menjadi "negatif" dari "stabil", karena pasar menanti isyarat kebijakan dari pertemuan tahunan anggota legislatif utama yang dimulai 5 Maret.
Indeks saham unggulan (blue-chip) CSI300 naik 4,1 persen menjadi ditutup pada 3.051,33 poin, sementara indeks komposit Shanghai naik 4,2 persen menjadi berakhir di 2.849,68 poin.
Sementara, indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, ditutup 4,77 persen lebih tinggi pada 9.766,37 poin.
Saham-saham naik di seluruh papan perdagangan, dengan indeks yang melacak pengembang melonjak 5,6 persen, di tengah laporan media tentang pemulihan yang lebih mantap di pasar untuk perumahan di kota-kota baris pertama dan kedua Tiongkok, menyusul sejumlah langkah-langkah untuk mendukung pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Investor mengabaikan berita bahwa lembaga pemeringkat Moody's menurunkan prospek peringkat kredit Tiongkok menjadi "negatif" dari "stabil", karena pasar menanti isyarat kebijakan dari pertemuan tahunan anggota legislatif utama yang dimulai 5 Maret.
Indeks saham unggulan (blue-chip) CSI300 naik 4,1 persen menjadi ditutup pada 3.051,33 poin, sementara indeks komposit Shanghai naik 4,2 persen menjadi berakhir di 2.849,68 poin.
Sementara, indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, ditutup 4,77 persen lebih tinggi pada 9.766,37 poin.
Saham-saham naik di seluruh papan perdagangan, dengan indeks yang melacak pengembang melonjak 5,6 persen, di tengah laporan media tentang pemulihan yang lebih mantap di pasar untuk perumahan di kota-kota baris pertama dan kedua Tiongkok, menyusul sejumlah langkah-langkah untuk mendukung pasar.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016