Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kapolsek Singkawang Selatan, Iptu Sukri mengatakan pihaknya sudah membentuk kesatuan desa yang fungsinya untuk mengadakan pemantauan dan patroli antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sewaktu-waktu bisa terjadi di wilayah setempat.

"Kesatuan desa ini fungsinya untuk mengadakan pemantauan dan patroli antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sewaktu-waktu bisa terjadi di wilayah hukum Polsek Singkawang Selatan," katanya, Jumat.

Dalam satu desa, jelasnya, ada 30 orang (1 peleton) yang dibagi menjadi tiga regu.

"Untuk regu 1, di pimpin Babinkamtibams, regu 2 di pimpin Babinsa, dan regu 3 di pimpin Trantib dan petugas kelurahan," jelasnya.

Menurutnya, prakiraan cuaca sekarang ini sudah tidak bisa diprediksikan lagi. Sehingga kegiatan seperti ini bukan hanya dilakukan untuk sekali ini saja, tapi berkelanjutan.

Disamping membentuk kesatuan desa, pihaknya juga sudah sering kali melakukan sosialisasi ke masyarakat dan apel kesiapsiagaan Karhutla dengan melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, Danramil, Camat, dan Kelurahan.

"Terakhir kemarin, sosialisasi kita lakukan di lokasi Pangmilang," ujarnya.

Menurutnya, Kecamatan Selatan merupakan salah satu wilayah Singkawang yang cukup rawan terjadinya Karhutla. Terlebih, di wilayah itu memiliki luas areal hutan yang sangat rawan dengan titik api seluas 70 hektar.

Namun, katanya, yang paling rawan adalah wilayah Singkawang utara. "Yang paling rawan adalah di Singkawang utara, karena hutannya gambut. Kalau di selatan itukan banyak hutan, tapi di bawahnya pasir," ungkapnya.

Meski demikian, dia berharap Singkawang tidak ditemukan titik api seperti tahun kemarin.

Oleh karena itu, dia berharap dukungan semua pihak untuk bersama-sama mencegah jangan sampai Singkawang merupakan kota pengekspor asap bagi daerah maupun negara lain.

(KR-RDO/M019)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016