Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengatakan pemerintah provinsi membuka peluang investasi selebar-lebarnya di bidang kelistrikan, untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang masih kurang di Kalbar.
    "Tingkat elektrifitas listrik di Kalbar baru 80 persen. Untuk sementara ini, kebutuhan listrik memang cukup, namun untuk ke depan, jelas kita masih banyak kekurangan dan ini tentu menjadi peluang besar bagi investasi listrik di Kalbar," kata Christiandy di Pontianak, Rabu.
     Dia menjelaskan, ke depan diprediksikan pertumbuhan kebutuhan listrik di Kalbar mencapai 7 persen. Namun kebutuhan listrik untuk saat ini baru tercapai 5 persen.
    "Sekitar 3000 MW lebih akan menjadi kebutuhan listrik Kalbar hingga 2020 mendatang, sementara saat ini baru sekitar 700 MW saja yang terpenuhi. Hal itu tentu memberikan peluang investasi bagi berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar dan kita membuka pintu lebar untuk investasi kelistrikan tersebut," tuturnya.
     Christiandy menjelaskan, untuk memberikan pelayanan listrik yang merata bagi masyarakat, pemprov Kalbar akan melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan pembangunan proyek pembangkit listrik yang terus dilakukan sampai saat ini. Diantaranya penambahan daya listrik mencapai 200 Megawatt di kota Singkawang, serta penambahan daya listrik di kabupaten Sintang yang masih dilakukan.
    "Bahkan pada bulan Februari lalu, Gubernur Kalbar telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementrian ESDM untuk pembangunan listrik tenaga surya sebesar 9,5 MW. Ini menjadi bentuk keseriusan bagi kita dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat," tuturnya.
    Sebelumnya, Staf ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalimantan Barat, Parbubu Lumban Tobing menyarankan agar Pemprov Kalbar perlu segera membuat rancangan perda terkait pemanfaatan energi nuklir dan galian uranium untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar.
   "Saya rasa, pemerintah provinsi dan daerah yang memiliki potensi pertambangan uranium perlu segera membuat perda, terutama terkait masukan dalam pola pengawasannya. Karena, potensi energi nuklir di Kalbar ini cukup menjanjikan, jadi harus dibuat rancangan sedemikian rupa mulai saat ini, agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat nantinya," katanya.
   Dia mengatakan, ada beberapa daerah penghasil uranium yang dapat dikembangkan menjadi sumber utama energi nuklir, di antaranya, Ketapang dan Melawi, dimana kedua daerah ini menjadi anugerah bagi Kalbar.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016