Singkawang (Antara Kalbar) - Kota Singkawang menempati urutan ketiga se-Kalimantan Barat dalam pelaksanaan Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan pencapaian 97,02 persen.

"Jika dievaluasi di tingkat provinsi Kalimantan Barat, Singkawang menduduki peringkat ketiga, setelah Pontianak dan Landak. Tapi ini baru data sementara," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Singkawang, Rejeki Handayani, di Singkawang, Rabu.

Dari 21.988 balita yang menjadi sasaran PIN Polio khususnya di Singkawang, yang tercapai sebanyak 21.332 balita.

"Untuk sisanya, masih diberikan waktu sampai tanggal 18 Maret. Jika tidak ada yang datang, maka petugas akan melakukan mengunjungi rumah-rumah warga," ujarnya.

Menurutnya, angka itu sudah cukup membanggakan. Lantaran, hanya tinggal sedikit lagi untuk mencapai 95 persen dari yang ditargetkan.

Hanya saja, khusus di Singkawang ini permasalahannya terletak pada etnis Tionghoa. Banyak warga yang tidak mau datang ke Puskesmas.

Bahkan saat dilakukan sweeping di tempat, penolakan dari orangtua masih ada.

"Meski saya tidak ikut turun, petugas banyak melapor, penolakan itu masih ada. Sudah dibujuk dengan segala cara, ibu yang punya anak mau imunisasi, tapi nenek tidak mengizinkan," ungkapnya.

Satu-satunya cara, akhirnya diteteskan sendiri oleh ibu si anak. Dari lima kecamatan yang ada di Singkawang, yang paling antusias dalam program PIN Polio ini adalah Singkawang Utara 1 dan Timur 2.

"Saking cepatnya, hari pertama PIN Polio, sudah mencapai target. Sedangkan yang paling lambat, Singkawang Selatan 1," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016