Pontianak (Antara Kalbar) - Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura menggelar penyuluhan kesehatan kepada ratusan prajurit yang dipimpin langsung Kepala Rumah Sakit TK II Kartika Husada Kolonel Ckm dr. Heru Pranata, dengan materi kematian mendadak yang disampaikan oleh Letkol Ckm dr. Hadi Juanda, Sp.PD.

"Akan terjadi perubahan-perubahan pada lansia yang mengakibatkan kematian mendadak (Sudden death) di antaranya perubahan sistem kardiovaskuler," kata Hadi Juanda di Sungai Raya, Rabu.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, katanya, kita dapat melakukan olahraga, dimana untuk yang sudah berumur di atas 50 tahun yaitu 3 kali seminggu secara teratur.

"Pilih olahraga yang mudah, aman sesuai dengan minat dan kemampuan tubuh. Olahraga sebaiknya dilakukan 2 jam setelah selesai makan dan dianjurkan cukup minum," tuturnya.

Untuk mengantisipasi kematian mendadak juga bisa dilakukan dengan menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ringan dan mudah menyerap keringat dan tidak mengganggu untuk bergerak.

Hadi menambahkan, ada tiga macam takaran untuk intensitas lamanya latihan dan frekuensi latihan. Intensitas latihan dapat diketahui dari frekuensi denyut nadi per menit.

Denyut nadi maksimal seseorang dapat dihitung dari 220 dikurangi umur. Denyut nadi latihan ini dipertahankan selama 20 sampai 30 menit, dimana latihan pada takaran ini dilakukan sebanyak 3 sampai 5 kali seminggu.

Dia juga menganjurkan untuk melakukan aerobik rutin tiga kali seminggu selama 20 sampai 30 menit dan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh saat itu.

"Perlu juga diperhatikan, pola makan dan pola hidup yang sehat, tetap harus dilakukan, melakukan aerobik dengan tidak memaksakan diri dan lakukan sebagai kebutuhan. Serta mengetahui betul kondisi tubuh dalam keadaan sehat (jantung, paru, otak ginjal, otot/tulang persendian) dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan (general check up)," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016