Singkawang (Antara Kalbar) - Sejumlah warga Tionghoa kota Singkawang, melakukan sembahyang kubur (Ceng Beng), dimana ritual tersebut menjadi agenda dua kali dalam satu tahun.
"Setiap anggota keluarga yang masih hidup diwajibkan untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal," kata Akhiong, di sela-sela melaksanakan sembahyang kubur (Ceng Beng) di Pemakaman Tionghoa Jalan Pulau Natuna, Kecamatan Singkawang Barat, Senin.
Dia menyebutkan, bahwa proses ritual Ceng Beng biasanya dilakukan oleh warga pada pagi hari saat matahari terbit. Dengan menggunakan sajian makanan dan minuman.
Kemudian, lanjutnya, proses ritual Ceng Beng diakhiri dengan pembakaran berbagai miniatur dan replika uang kertas.
Menurutnya, pelaksanaan ritual Ceng Beng akan kembali dilakukan warga Tionghoa pada bulan ketujuh kalender cina atau pada bulan September di kalender masehi.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Singkawang, Kompol Jovan R Sumual mengatakan, sebanyak 60 personil tim gabungan dilibatkan untuk melakukan pengamanan di lokasi sembahyang kubur.
"Di Singkawang ini ada sebanyak 16 lokasi pemakaman. Untuk satu lokasi akan dijaga sebanyak 8 personil," ujarnya.
Menurut informasi, katanya, bahwa sembahyang kubur sudah dimulai sejak Minggu kemarin. "Informasinya sembahyang kubur dilakukan selama dua minggu ke depan," jelasnya.
Sementara kegiatannya itukan, dimulai dari pukul 04.00 sampai pukul 09.00 wib.
"Jadi pada subuh hari personil itu bersiaga di lokasi pemakaman, sedangkan pagi diatas pukul 09.00 wib, personil melakukan patroli di sekitar lokasi pemakaman untuk mengantisipasi sisa-sisa kegiatan sembahyang kubur," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Setiap anggota keluarga yang masih hidup diwajibkan untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal," kata Akhiong, di sela-sela melaksanakan sembahyang kubur (Ceng Beng) di Pemakaman Tionghoa Jalan Pulau Natuna, Kecamatan Singkawang Barat, Senin.
Dia menyebutkan, bahwa proses ritual Ceng Beng biasanya dilakukan oleh warga pada pagi hari saat matahari terbit. Dengan menggunakan sajian makanan dan minuman.
Kemudian, lanjutnya, proses ritual Ceng Beng diakhiri dengan pembakaran berbagai miniatur dan replika uang kertas.
Menurutnya, pelaksanaan ritual Ceng Beng akan kembali dilakukan warga Tionghoa pada bulan ketujuh kalender cina atau pada bulan September di kalender masehi.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Singkawang, Kompol Jovan R Sumual mengatakan, sebanyak 60 personil tim gabungan dilibatkan untuk melakukan pengamanan di lokasi sembahyang kubur.
"Di Singkawang ini ada sebanyak 16 lokasi pemakaman. Untuk satu lokasi akan dijaga sebanyak 8 personil," ujarnya.
Menurut informasi, katanya, bahwa sembahyang kubur sudah dimulai sejak Minggu kemarin. "Informasinya sembahyang kubur dilakukan selama dua minggu ke depan," jelasnya.
Sementara kegiatannya itukan, dimulai dari pukul 04.00 sampai pukul 09.00 wib.
"Jadi pada subuh hari personil itu bersiaga di lokasi pemakaman, sedangkan pagi diatas pukul 09.00 wib, personil melakukan patroli di sekitar lokasi pemakaman untuk mengantisipasi sisa-sisa kegiatan sembahyang kubur," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016