Putussibau (Antara Kalbar) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengajak seluruh masyarakat yang berada di daerah perbatasan untuk menanamkan jiwa bela negara.
Hal tersebut disuarakan melalui pembinaan kader Bela Negara Masyarakat Perbatasan yang diikuti ratusan peserta di wilayah Kecamatan Putussibau Utara, di Kolam Pancing Pulau Kambing Komplek Makodim 1206/Psb, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut ada beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber diantaranya kebijakan Potensi Pertahanan dan tataran dasar bela negara, aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam rangka mewujudkan ketahanan Nasional, Empat Konsensus Dasar Kebangsaan, Penyuluhan Anti Narkoba dan Penyuluhan tentang Penanggulangan Bencana Alam.
Mewakili Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Kasubdit Lingja Kolonel Laut Edy Yulianto mengatakan bahwa tujuan pembinaan kader bela negara tersebut agar nilai-nilai bela negara menjadi landasan sikap perilaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
"Kami berharap akan lahir para kader penyebarluasan kesadaran bela negara yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu ini," harapnya.
Menurut Edy, bahwa masyarakat harus memiliki wawasan pertahanan dan kesadaran bela negara sebagai implementasi hak dan kewajiban. Sebab upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian diri kepada bangsa dan negara.
"Saat ini Indonesia dihadapkan dengan dua ancaman yaitu ancaman nyata dan tidak nyata, jika ancaman nyata bisa dilawan menggunakan senjata, tetapi ancaman tidak nyata ini tanggung jawab bersama, seperti teror bom, keberadaan kelompok-kelompok radikal dan bahaya narkoba," ungkapnya.
Dikatanya, hingga saat ini banyak LSM yang dibentuk dan dibiayai oleh negara luar yang tanpa disadari sudah mengacak-acak bangsa. Hal tersebut perlu diwaspadai semua pihak dan ini tanggungjawab bersama. "Ini yang terjadi di negara kita, tanpa disadari LSM-LSM tersebut masuk di indonesia dan mengacak-ngacak Bangsa, apalagi teroris, ISIS dan lainnya, ini menjadi tantangan Bangsa Indonesia, sehingga peranan masyarakat sangat penting dalam menumbuhkembangkan bela Negara, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Hal tersebut disuarakan melalui pembinaan kader Bela Negara Masyarakat Perbatasan yang diikuti ratusan peserta di wilayah Kecamatan Putussibau Utara, di Kolam Pancing Pulau Kambing Komplek Makodim 1206/Psb, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut ada beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber diantaranya kebijakan Potensi Pertahanan dan tataran dasar bela negara, aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam rangka mewujudkan ketahanan Nasional, Empat Konsensus Dasar Kebangsaan, Penyuluhan Anti Narkoba dan Penyuluhan tentang Penanggulangan Bencana Alam.
Mewakili Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Kasubdit Lingja Kolonel Laut Edy Yulianto mengatakan bahwa tujuan pembinaan kader bela negara tersebut agar nilai-nilai bela negara menjadi landasan sikap perilaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
"Kami berharap akan lahir para kader penyebarluasan kesadaran bela negara yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu ini," harapnya.
Menurut Edy, bahwa masyarakat harus memiliki wawasan pertahanan dan kesadaran bela negara sebagai implementasi hak dan kewajiban. Sebab upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian diri kepada bangsa dan negara.
"Saat ini Indonesia dihadapkan dengan dua ancaman yaitu ancaman nyata dan tidak nyata, jika ancaman nyata bisa dilawan menggunakan senjata, tetapi ancaman tidak nyata ini tanggung jawab bersama, seperti teror bom, keberadaan kelompok-kelompok radikal dan bahaya narkoba," ungkapnya.
Dikatanya, hingga saat ini banyak LSM yang dibentuk dan dibiayai oleh negara luar yang tanpa disadari sudah mengacak-acak bangsa. Hal tersebut perlu diwaspadai semua pihak dan ini tanggungjawab bersama. "Ini yang terjadi di negara kita, tanpa disadari LSM-LSM tersebut masuk di indonesia dan mengacak-ngacak Bangsa, apalagi teroris, ISIS dan lainnya, ini menjadi tantangan Bangsa Indonesia, sehingga peranan masyarakat sangat penting dalam menumbuhkembangkan bela Negara, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016