Ngabang (Antara Kalbar) - Kepala Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Ngabang berinisial SB, Rabu (6/5) malam diperiksa polisi di Polres Landak sebagai saksi dalam dugaan penjualan kunci jawaban Ujian Nasional.
SB diperiksa oleh anggota Polresta Pontianak yang mendatangi Polres Landak.
SB dikonfirmasi  via seluler, Kamis (7/4) mengatakan, secara kooperatif ia datang sendiri ke Polres Landak untuk menjalani pemeriksaan polisi.
 "Sebelumnya, ada anggota Polres Landak yang menelpon saya. Tapi waktu itu saya tengah makan malam. Setelah makan, saya datang sendiri ke Polres Landak untuk menjalani pemeriksaan," katanya.
Saat ini SB menuju  Pontianak. "Saya akan menghadap Kanwil Kemenag Kalbar untuk memberikan penjelasan soal kasus ini," katanya.
SB mengaku, dirinya diperiksa dari pukul 21.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
"Saya diperiksa seputar dugaan keterlibatan saya atas kasus kebocoran kunci jawaban UN di Pontianak. Saya tidak mengenal dengan oknum-oknum yang sudah ditangkap duluan oleh polisi," katanya.
SB juga mengaku sempat terkejut atas informasi yang sempat beredar jika kunci jawaban UN tersebut dari satu diantara Kepala Sekolah yang ada di Ngabang dan mengarah kepada dirinya.
 "Saya sempat bertanya juga, dari mana kok bisa mengarah ke Aliyah. Sementara soal-soal yang kita terima dari Sub Rayon masih utuh dan sampai ke MAN Ngabangpun masih bersegel. Tapi kita lihat saja nanti perkembangannya seperti apa," katanya.
Sementara itu saat dilakukan pemeriksaan, Kasubag TU Kantor Kemenag Landak, Hasib Arista juga mendatangi Polres Landak bersama sejumlah stafnya.
 "Saya dapat perintah dari Kanwil Kemenag Kalbar untuk menindaklanjuti kasus ini," katanya.

Pewarta: Kundorie

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016