Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Rudi Candra, pemilik bangunan rumah walet disamping SMA Ekklesia Nanga Pinoh, akhirnya minta maaf dan mematikan audio suara walet selama pelaksanaan ujian nasional. 
    "Saya juga minta maaf, pada saat hari pertama pelaksanaan ujian nasional berlangsung di sekolah SMA Eklesia dan bertepatan saat Bupati beserta rombongan meninjau ujian, suara kaset dari rumah waletnya lupa untuk dimatikan," kata Rudi.
    Ia menceritakan setelah rombongan bupati meninggalkan SMA Eklesia, pihak sekolah langsung mendatangi dirinya dan meminta agar mematikan audio walet tersebut selama pelaksanaan ujian berlangsung. Karena dikhawatirkan dapat menggangu konsentrasi para peserta ujian nasional.
    "Sayapun waktu itu langsung mematikan suara kaset waletnya. Saya pun dapat memahamilah apa yang dirasakan siswa," kata Rudi yang menjabat Sekdes di Desa Tanjung Niaga ini.
    Rudi Candra mengatakan bahwa pembangunan rumah walet miliknya yang berada didekat komplek SMA Eklesia sudah mendapat izin lingkungan dari masyarakat sekitar dan pihak sekolah itu sendiri. 
    Pembangunan didirikan secara bertahap dan baru selesai pada November 2015. Sebelum mendirikan rumah walet tersebut, ia mengaku sudah berkonsultasi terlebih dahulu kepada instansi terkait, apakah di Melawi sudah ada Peraturan Daerah (Perda) atau belum. Sehingga bisa langsung dilakukan proses pengurusannya sesuai aturan yang ada.
    "Kata bagian perizinan, saya hanya perlu mengurus izin lingkungan, karena saat ini Perda Walet itu belum ada," ujar dia.
    Rudi sangat merespon positif jika ada rencana pemerintah Melawi ingjn membuat Perda rumah Walet. Supaya jelas payung hukumnya dan terpenting menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).
    Sebelumnya, Kepala SMA Ekklesia Suharyadi menerangkan, bahwa sarang walet tersebut baru aktif sejak Februari tahun ini. Bangunan tersebut berdiri setelah SMK Ekklesia dibangun pada 2014 lalu. Sehingga memang sekolah yang terlebih dahulu dibangun ketimbang bangunan sarang walet.
    Walau kerap mengeluarkan suara bising, Suharyadi menuturkan bahwa pihaknya belum pernah menyampaikan komplain terkait keberadaan rumah walet yang tepat di samping lingkungan sekolah tersebut.

Pewarta: Susila

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016