Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan diadakannya program profesi keinsinyuran di sejumlah perguruan tinggi untuk mempersiapkan para insinyur di persaingan global, khususnya pada Masyarakat Ekonomi Asean.
"Kita ingin melihat persaingan di masa yang akan datang. Jadi profesi insinyur harus kita atur untuk bersaing di kelas dunia, khususnya MEA," kata Nasir di Jakarta, Rabu.
Program tersebut diharapkan bisa memberikan kompetensi yang dimiliki oleh para insinyur pada bidang masing-masing.
Kementerian Ristekdikti dan organisasi profesi keinsinyuran akan membuat regulasi kompetensi yang harus diperoleh para insinyur.
Para sarjana teknik akan mengikuti uji kompetensi profesi insinyur yang diuji oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) selaku organisasi profesi terkait untuk mendapatkan sertifikasi.
Nasir memprediksi persaingan global di dunia kerja akan semakin ketat, terlebih di era MEA yang sudah berlangsung di Indonesia.
"Ke depan makin banyak persaingan yang muncul. Hanya bagi mereka yang memiliki kompetensi yang akan menang," ujar Nasir.
Menristekdikti memberikan mandat pada 40 perguruan tinggi negeri dan swasta untuk menjalankan program profesi keinsinyuran. Program tersebut akan menjadikan para sarjana teknik mendapat sertifikat profesi sebagai insinyur.
Profesi insinyur tersebut sama halnya seperti program profesi lain seperti akuntan, psikolog, dokter, apoteker, dan lain-lain.
Nasir mengarahkan agar tidak hanya para lulusan baru yang akan mendapat program profesi keinsinyuran tetapi juga para sarjana teknik lainnya yang sudah lulus sejak lama agar mendapat pengakuan sebagai profesi insinyur.
(A071/S. Pinardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016