Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid menggelar rapat perdana di Sukadana, Senin, bersama panitia daerah untuk pelaksanaan Sail Selat Karimata yang dijadwalkan akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

"Kami sudah menetapkan puncak Sail Selat Karimata pada 15 Oktober 2016," kata Hildi Hamid di Sukadana.

Saat rapat, ia menyampaikan beberapa poin penting terkait menjadikan lahirnya Kayong Utara sebagai tempat puncak pelaksanaan Sail Selat Karimata.

Ia menjelaskan riwayat singkat mulai November 2015 dengan dilaksanakannya rapat pembahasan draft Peraturan Presiden (Perpres) tentang Sail Selat Karimata di Hotel Cemara yang melibatkan empat Pemda, yaitu Kalimantan Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kabupaten Kayong Utara dan kementerian terkait.

Dilanjutkan November 2015 yang membahas rapat lanjutan draft Perpres tentang Sail Selat Karimata 2016 di Kemenko Maritim dan Sumberdaya. Kemudian Januari 2016, koordinasi ke Dewan Kelautan (Dekin) terkait tugas-tugas kepanitiaan Sail Selat Karimata di kantor Dekin.

Di bulan yang sama, pertemuan dengan Dekin membahas hal-hal penting terkait penyelenggaraan Sail Selat Karimata di ruang rapat Deputi IV Lantai 15 dan bermuara pada 25 Januari 2016 rakor di Sekretariat Kabinet, katanya.

Rapat berlanjut 16 Februari 2016 di Kemenko Maritim, dan 29 Maret kembali rapat lintas kementerian lembaga di Kemenko Maritim.

"Besok akan dilakukan pertemuan lintas kementerian, terdapat 48 kementerian lembaga yang akan hadir dan diperkirakan ada 70 orang yang akan hadir di Kayong Utara untuk meninjau lokasi pelaksanaan Sail Selat Karimata," ungkap Hildi.

Sementara untuk kegiatan puncak, diperkirakan mulai pukul 14.00 WIB hingga 18.00 WIB. Menurut dia sudah disampaikannya jam perkiraan pelaksanaan puncak acara dengan mempertimbangkan faktor alam dimana pada bulan Oktober di perairan Karimata tepatnya di Pantai Pulau Datok yang merupakan lokasi kegiatan mengalami air pasang pada sore hari, sehingga dimungkinkan kapal-kapal perang, yachter dan kapal pendukung lainnya dapat merapat lebih dekat di Pantai Pulau Datok.

"Air pasang sore, jadi kalau pagi hari, maka kapal akan sulit merapat lebih dekat, kami juga sudah berkomunikasi dengan yachter dan saat ini sudah ada 70 kapal yach yang siap hadir pada Sail nanti," ujarnya.

Selain kapal perang, yachter, juga akan dimeriahkan perahu dan kapal milik nelayan yang ada di Kayong Utara. Hal ini merupakan salah satu catatan yang sempat menjadi atensi presiden RI pada pelaksanaan Sail Tomini tahun 2015 lalu dimana nuansa kemeriahan benar-benar untuk diperhatikan dan tidak hanya dimeriahkan kapal perang saja.

"Kapal-kapal jenis amfibi nanti akan bersandar di Sukadana, diperkirakan September kapal-kapal perang tersebut sudah akan masuk ke Kayong Utara," ujar Hildi.

(A057/N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016