Pontianak (Antara) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie meminta penyelesaian permasalahan penyakit Zoonosis dan penyakit infeksius dijadikan prioritas nasional.
Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya
"Kami meminta rekomendasi kebijakan untuk sinergi pelaksanaan regulasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa bersinergi dalam menanggulangi penyakit zoonosis yang kerap terjadi di Kalbar," kata M Zeet di Ponianak, Rabu.
Dia mengatakan permasalahan bencana kemanusiaan merupakan persoalan nasional yang harus diselesaikan secara mendasar sehingga diperlukan sinergitas dari berbagai pihak dan harus memiliki payung hukum yang kuat.
Untuk itu, dia meminta agar ada regulasi dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan, sehingga memiliki perhatian khusus untuk kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksius baru dan zoonosis tertarget.
M Zeet juga menuturka, kasus rabies yang terjadi di Kalbar, kebayakan berasal dari daerah perbatasan.
Wilayah Kalbar yang memiliki batas dengan provinsi lain dan letaknya yang bersebalahan dengan negara tetangga mengakibatkan pengendalian penyakit zoonosis sulit untuk ditanggulangi.
Belum lagi kondisi geografis Kalbar yang luas, dimana satu kabupeten di Kalbar bisa di samakan dengan dua kabupaten yang ada di pulau Jawa, juga menjadi kendala dalam mengontrol keluar masuknya anjing rabies.
"Ditambah lagi jumlah personil dan pendanaan kurang, sehingga untuk zoonosis daerah tidak punya uang, tetapi pemerintah provinsi tetap berupaya mengatasi permasalahan ini," katanya.
Menurutnya, persoalan kemanusiaan itu harusnya bisa dijadikan sebagai persoalan nasional karna itu juga menyangkut masyarakat luas.
"Penganggaran harus dibuat melalui program-program dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait," tuturnya. 21:13:41

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016