Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalimantan Barat mencoba untuk membantu menekan inflasi melalui peningkatan produksi bawang merah dan beras di provinsi itu.

"Selama ini, bawang merah dan beras menjadi salah satu penyebab penyumbang inflasi di Kalbar. Makanya, kita mencoba mengembangkan produk pertanian dan hortikultura ini, agar bisa membantu pemerintah Kalbar dalam menekan inflasi di provinsi ini," kata Kepala Bidang Bina Produksi Hortikultura, Dinas Pertanian TPH Kalbar, Sofian Suri di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba penanaman bawang merah di Pontianak dan terbukti berhasil. Bahkan hasilnya melebihi target, dimana hasilnya mampu melebihi level nasional yaitu sekitar 8 sampai 9 ton bawang merah kering per satu hektare lahan.

Terkait hal itu, lanjutnya, pihaknya berhasil mematahkan pendapat jika bawang merah sebelumnya dianggap tidak cocok ditanam di Kalbar. Karena sekarang sudah dikembangkan benih atau varietas bawang merah yang bisa hidup di wilayah dataran rendah.

"Bahkan kami membuktikan menanam di lahan marjinal seperti tanah gambut," tuturnya.

Dinas Pertanian TPH Kalbar sudah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Dinas Pertanian kabupaten dan kota dalam menjalankan program peningkatan produksi bawang merah dan juga cabe rawit.

"Agar ke depan inflasi bisa terus ditekan terutama menjelang hari-hari besar keagamaan," katanya.

Menurutnya di Kalbar, lahan yang sudah ditanami bawang merah masih relatif kecil. Sebatas berupa lahan-lahan percobaan atau demplot-demplot yang fungsinya agar menggugah masyarakat untuk ikut menanam jenis tanaman ini.

Dia menjelaskan demplot yang dibina Distan TPH Kalbar sejauh ini sudah berjalan di Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Kayong Utara selama kurang lebih dua tahun, ke empat Kab/Kota ini sudah berhasil melakukan dua kali musim panen.

"Hasilnya terbilang cukup memuaskan," katanya.

Seperti penanaman yang dilakukan di Horti Park Pontianak, dimana per hektare hasil bawang merah basahnya mencapai 17,5 ton atau sekitar 8,5 ton jika dijadikan bawang merah kering.

Untuk potensi lahan di Kalbar sebenarnya sangat luas, karena itu dia berharap agar semakin banyak masyarakat yang mau menanam jenis tanaman ini.

"Kami siap membina, tinggal diperhitungkan saja musimnya, irigasi, serta sarana dan prasarananya termasuk juga SDM," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016