Jakarta (Antara Kalbar) - Tiongkok telah menutup layanan buku online dan
film Apple karena diberlakukannya peraturan baru terkait kepemilikan
konten asing.
Peraturan tersebut diumumkan pada Maret, yang juga menyebutkan bahwa semua konten harus ada di server yang berlokasi di Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok, administrasi negara untuk pers, publikasi, radio, film dan televisi (pengawas media di Tongkok), memerintahkan untuk menutup aplikasi tersebut.
Menurut Reuters, yang mencoba mengakses iBooks atau iTunes Movies stores di Tiongkok, kini pengguna akan disambut dengan tulisan "tidak dapat digunakan".
Peraturan tersebut dipandang sebagai pukulan besar bagi Apple di mana Tiongkok menjadi pasar terbesar kedua perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu.
Tiongkok mengatakan bahwa pembatasan dilakukan untuk memantau penerbitan konten online untuk menghentikan terorisme dan penyebaran ide-ide asing.
Menaggapi peraturan tersebut, Apple berharap akses untuk layanan buku dan film miliknya dapat segera dipulihkan, demikian Digital Spy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Peraturan tersebut diumumkan pada Maret, yang juga menyebutkan bahwa semua konten harus ada di server yang berlokasi di Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok, administrasi negara untuk pers, publikasi, radio, film dan televisi (pengawas media di Tongkok), memerintahkan untuk menutup aplikasi tersebut.
Menurut Reuters, yang mencoba mengakses iBooks atau iTunes Movies stores di Tiongkok, kini pengguna akan disambut dengan tulisan "tidak dapat digunakan".
Peraturan tersebut dipandang sebagai pukulan besar bagi Apple di mana Tiongkok menjadi pasar terbesar kedua perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu.
Tiongkok mengatakan bahwa pembatasan dilakukan untuk memantau penerbitan konten online untuk menghentikan terorisme dan penyebaran ide-ide asing.
Menaggapi peraturan tersebut, Apple berharap akses untuk layanan buku dan film miliknya dapat segera dipulihkan, demikian Digital Spy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016