Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menargetkan setiap kecamatan di kota itu minimal ada satu saluran air yang terawat, kata Wali Kota setempat, Sutarmidji.
"Kalau setiap kecamatan yang ada di Kota Pontianak, ada satu saja saluran air yang terawat secara gotong royong, maka akan tercipta lingkungan yang bersih dan tidak mudah tergenang apabila di musim penghujan," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Untuk itu, menurut dia, saat ini Pemkot Pontianak kembali menggalakkan aktivitas gotong royong dalam membersihkan lingkungan, di setiap perumahan atau lainnya.
"Saat ini kualitas dan kuantitas gotong royong di Kota Pontianak sudah kian meningkat. Pasalnya, masyarakat, baik tokoh masyarakat maupun pemuda kembali aktif memperbaiki serta membersihkan lingkungannya masing-masing," ujarnya.
Parit-parit atau saluran utama, saat ini sudah relatif lebih bersih dibandingkan sebelumnya. "Kami akan fokus dalam membersihkan dibeberapa titik sungai dulu sebagai percontohan, seperti di kawasan Sungai Jawi, Sungai Bentasan dan Sungai Putat, dan target selanjutnya di wilayah Pontianak Tenggara," ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, kegiatan-kegiatan lain terutama percepatan pembangunan di Kota Pontianak akan dilakukan dengan pengentasan kawasan kumuh yang sebarannya masih sekitar 72 hektare. Sedangkan kawasan kumuh kategori berat sebarannya tinggal 26 hektare.
"Mudah-mudahan dalam dua atau tiga tahun ke depan pengentasan kawasan kumuh tersebut sudah bisa tuntas," katanya.
Terkait penanganan sampah, pihaknya akan mengundang seluruh RW untuk mencari solusi bagaimana supaya tempat pembuangan sementara (TPS) yang terletak di pinggir jalan agar kedepannya ditiadakan.
Sebab, keberadaan TPS-TPS itu justru menimbulkan kekumuhan akibat sampah yang meluber, sebagai gantinya RW bisa memobilisasi pembuangan sampah di titik-titik tertentu dimana armada pengangkut sampah akan antri di lokasi yang ditentukan.
"Kami akan mengajak BUMN, BUMD maupun perusahaan-perusahaan untuk menyiapkan kendaraan sepeda motor tossa, yakni kendaraan roda tiga yang dilengkapi bak. Kendaraan itu sebagai sarana angkutan sampah dari lingkungan menuju ke armada angkutan sampah yang sudah menunggu di lokasi terdekat," kata Sutarmidji.
Menurut dia, kalau masing-masing membantu satu kendaraan tossa saja, maka akan terkumpul sekitar 150 tossa, sehingga Pemkot Pontianak hanya tinggal membeli 100 kendaraan tossa, sehingga semua RW memiliki kendaraan tossa untuk mengangkut sampah.
Tidak hanya itu, keterlibatan masyarakat dalam menangani sampah juga diharapkan, salah satunya, dengan mengajak masyarakat melakukan pemilahan sampah-sampah. "Mari kita bersama-sama buat Pontianak ini bersih dari sampah," kata Wali Kota Pontianak.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016