Pontianak (Antara Kalbar) - Area Manager Communication dan Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari menyatakan permintaan BBM bersubsidi dan nonsubsidi di Kalimantan Barat menjelang dan memasuki libur panjang masih normal.
"Hingga saat ini permintaan BBM masih normal. Kalau ada penambahan permintaan dari SPBU maka akan langsung kami kirim," kata Dian Hapsari saat dihubungi di Balikpapan, Jumat.
Ia menjelaskan pihaknya selalu siap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM, baik di Kalbar dan Pulau Kalimantan umumnya.
Dian mengatakan saat ini secara umum pemakaian BBM pertalite di Kalbar kini naik sebesar 57 persen/bulan atau sekitar sebesar 4.266 kiloliter sejak diluncurkan Oktober 2015.
Selain itu, untuk pemakain pertamax plus meningkat dengan konsumsi rata-rata bulanan mencapai 690 kiloliter.
"Sementara untuk permintaan BBM jenis premium di Kalbar dalam tiga bulan terakhir turun hingga tiga persen sejak peluncuran BBM pertalite," ungkapnya.
Menurut dia, peningkatan penggunaan BBM pertalite juga tidak terlepas dari mulai banyak outlet SPBU yang menjual pertalite di Kalbar hingga 32 outlet dari yang awalnya 16 SPBU pada bulan Oktober hingga November 2015.
Data Pertamina MOR VI Kalimantan mencatat pemakaian BBM jenis premium sepanjang Januari sebanyak 44.306 kiloliter, Februari 43.306 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 43.306 kiloliter atau mengalami penurunan sebesar tiga persen.
"Untuk BBM jenis pertamax plus, juga mengalami peningkatan, yakni sepanjang Januari sebanyak 664 kiloliter, Februari 816 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 590 kiloliter atau dalam tiga bulan ini meningkat sebesar 27 persen," kata Dian.
(U.A057//B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Hingga saat ini permintaan BBM masih normal. Kalau ada penambahan permintaan dari SPBU maka akan langsung kami kirim," kata Dian Hapsari saat dihubungi di Balikpapan, Jumat.
Ia menjelaskan pihaknya selalu siap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM, baik di Kalbar dan Pulau Kalimantan umumnya.
Dian mengatakan saat ini secara umum pemakaian BBM pertalite di Kalbar kini naik sebesar 57 persen/bulan atau sekitar sebesar 4.266 kiloliter sejak diluncurkan Oktober 2015.
Selain itu, untuk pemakain pertamax plus meningkat dengan konsumsi rata-rata bulanan mencapai 690 kiloliter.
"Sementara untuk permintaan BBM jenis premium di Kalbar dalam tiga bulan terakhir turun hingga tiga persen sejak peluncuran BBM pertalite," ungkapnya.
Menurut dia, peningkatan penggunaan BBM pertalite juga tidak terlepas dari mulai banyak outlet SPBU yang menjual pertalite di Kalbar hingga 32 outlet dari yang awalnya 16 SPBU pada bulan Oktober hingga November 2015.
Data Pertamina MOR VI Kalimantan mencatat pemakaian BBM jenis premium sepanjang Januari sebanyak 44.306 kiloliter, Februari 43.306 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 43.306 kiloliter atau mengalami penurunan sebesar tiga persen.
"Untuk BBM jenis pertamax plus, juga mengalami peningkatan, yakni sepanjang Januari sebanyak 664 kiloliter, Februari 816 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 590 kiloliter atau dalam tiga bulan ini meningkat sebesar 27 persen," kata Dian.
(U.A057//B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016