Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak mengimbau masyarakat di kota setempat rutin mengawasi atau melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik yang sudah lama guna mencegah kebakaran, akibat arus listrik pendek.

"Saat ini banyak pemicu kebakaran di Pontianak akibat arus pendek listrik, seperti yang terjadi kemarin di Gang Gajah Mada II, yang menghanguskan 15 unit rumah toko dan menyebabkan satu warga meninggal dunia," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, banyak pemicu kebakaran di Pontianak akibat instalasi listrik yang sudah berusia tua, dan ditambah konstruksi bangunan semi permanen, yakni kayu dan semen, serta berdempetan, sehingga mudah terbakar.

"Kebanyakan masyarakat lupa bahwa kabel listrik mempunyai batasan umur dalam menyuplai daya, dan ditambah seringnya pemadaman listrik dari PLN sehingga turut mempengaruhi ketahanan kabel itu sendiri, sehingga mudah menyebabkan arus pendek listrik," ungkapnya.

Ia berharap, ke depannya ada regulasi khusus persyaratan dalam instalasi listrik. Bagi masyarakat yang membangun rumah diwajibkan agar instalatir tersebut harus bersertifikat, guna mencegah pemasangan kebal listrik yang sembarangan atau tidak standar.

"Selain itu, nantinya juga ada pengecekan rutin terhadap kelayakan kabel-kabel listrik di rumah-rumah masyarakat guna mencegah kebakaran akibat arus pendek tersebut," ujarnya.

Edi menambahkan, sebenarnya hal itu adalah tugas PLN, karena musibah kebakaran akibat hubungan arus pendek sudah terjadi berulang-ulang di Pontianak, yang hingga kini belum ada langkah pencegahan yang memadai.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Kartyana sebelumnya menyatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki penyebab terbakarnya 15 unit rumah toko, di Gang Gajah Mada II, Jalan Gajah Mada. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik karena saat kejadian listrik dalam kondisi menyala dan tidak ada terdengar adanya bunyi ledakan.

Akibat musibah tersebut, satu korban meninggal atas nama Lim Song Hong (70) karena mengalami luka bakar sekitar 70-80 persen, dan korban sebelumnya juga mengalami lumpuh, katanya.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016