Mempawah (Antara Kalbar) - Puluhan warga korban investasi bodong di Kabupaten Mempawah mendatangi kantor Polres Mempawah. Mereka meminta aparat kepolisian melacak dan mengamankan presiden Sout Our Trade (SOT), Mahud yang  dituding telah melarikan dana simpanan masyarakat yang diperkirakan mencapai Rp60 miliar.
    Mantan anggota DPRD Kabupaten Mempawah periode 2014 – 2019, Susanto mengatakan saat ini psikologis sejumlah nasabah SOT diKabupaten Mempawah semakin galau dan membuat mereka mulai putus asa.
    "Ini sudah dua bulan terakhir pasca presiden SOT yakni Mahud dan sejumlah leadernya diketahui melakukan usaha/jasa investasi bodong dan berhasil mengumpulkan dana masyarakat puluhan miliar rupiah. Menurut saya SOT ilegal, karena tidak jelas badan hukumnya diKabupaten Mempawah," jelasnya.
    Salah seorang aktivis, LSM Anti korupsi, Iswandi mengaku turut menjadi korban komunitas investasi bodong SOT. Menurutnya tak hanya pedagang kaki lima, melainkan ibu rumah tangga, guru PNS dan sejumlah pejabat diKabupaten Mempawah juga jadi korban.
    "Apapun alasannya kami minta saudara Mahud presiden SOT bertanggungjawab atas jasa simpanan dana masyarakat yang diserahkan dan dikelolanya dalam SOT. Jelas Mahud merupakan aktor utama yang sekarang mungkin sengaja menghilang yang dicurigai sengaja disembunyikan. Saya kira kalau polisi bekerja, saya yakin polisi tidak akan mengalami kesukaran untuk menemukan Mahud," kata Iswandi.
    Kegalauan para nasabah investasi bodong SOT di Kabupaten Mempawah mendorong sejumlah figur tampil guna memediasikan penyelesaian dan kejelasan. Sedikitnya 7 (tujuh) orang yang ditunjuk para nasabah sebagai tim 7 (tujuh) diharapkan dapat membantu penyelesaian tuntutan para nasabah yang umumnya menginginkan  polisi professional dan secepatnya mengamankan Mahud, presiden SOT berikut para leader mengembalikan dana tunai yang sebelumnya mereka setorkan melalui perjanjian otentik, dan diproses hukum.

Pewarta: Aries Zaldy

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016