Rasio elektrifikasi Kabupaten Mempawah capai 100 persen
Sabtu, 15 Agustus 2020 19:10 WIB
Jakarta (ANTARA) - Dengan masuknya listrik di Desa Suak Barangan Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), maka kini rasio desa berlistrik di Kabupaten Mempawah telah mencapai 100 persen.
Kepala Desa Suak Barangan, Marhasen, menyampaikan bahwa terdapat 437 kepala keluarga yang kini dapat menikmati listrik dari PLN. Sebelum menggunakan listrik PLN, warga menggunakan genset untuk menghasilkan listrik, berdasarkan informasi dari PLN dihimpun Antara di Jakarta, Sabtu.
“Selama ini kami harus mengeluarkan uang Rp 800 ribu hingga Rp1 juta per bulan untuk membeli solar demi menghidupkan mesin genset. Itu hanya dari jam 6 sore hingga jam 10 malam, dan hanya bisa dipakai untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan televisi saja. Dengan listrik PLN tentu lebih hemat dan lebih nyaman," ungkap Marhasen.
Sementara itu Gubernur Kalbar Sutarmidji juga memberikan apresiasi atas kinerja PLN yang telah menyelesaikan pembangunan perluasan jaringan listrik di provinsi itu sepanjang tahun 2020. Hal itu diungkapkan di ruang kerjanya jelang penyalaan listrik di 40 desa yang tersebar di beberapa kabupaten yang ada di Kalbar.
Menurut Sutarmidji, keberadaan listrik dari PLN tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di pedesaan.
"Saya apresiasi PLN yang telah menyalakan listrik di 40 desa jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ke 75, di mana 19 desa merupakan desa baru, dan 21 dusun yang tersebar di beberapa kabupaten. Saya berharap kita semua dapat terus berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan," ungkap Sutarmidji.
Sementara itu General Manager PLN Kalbar Ari Dartomo mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hingga Juni 2020 PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 260,78 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.
"Dengan beroperasinya jaringan listrik yang telah dibangun tersebut maka kami dapat melistriki 7.240 rumah warga desa. Ketika rumah kami telah berlistrik, kami juga ingin saudara-saudara kami di pelosok negeri juga dapat menikmati listrik," kata Ari.
Kepala Desa Suak Barangan, Marhasen, menyampaikan bahwa terdapat 437 kepala keluarga yang kini dapat menikmati listrik dari PLN. Sebelum menggunakan listrik PLN, warga menggunakan genset untuk menghasilkan listrik, berdasarkan informasi dari PLN dihimpun Antara di Jakarta, Sabtu.
“Selama ini kami harus mengeluarkan uang Rp 800 ribu hingga Rp1 juta per bulan untuk membeli solar demi menghidupkan mesin genset. Itu hanya dari jam 6 sore hingga jam 10 malam, dan hanya bisa dipakai untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan televisi saja. Dengan listrik PLN tentu lebih hemat dan lebih nyaman," ungkap Marhasen.
Sementara itu Gubernur Kalbar Sutarmidji juga memberikan apresiasi atas kinerja PLN yang telah menyelesaikan pembangunan perluasan jaringan listrik di provinsi itu sepanjang tahun 2020. Hal itu diungkapkan di ruang kerjanya jelang penyalaan listrik di 40 desa yang tersebar di beberapa kabupaten yang ada di Kalbar.
Menurut Sutarmidji, keberadaan listrik dari PLN tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di pedesaan.
"Saya apresiasi PLN yang telah menyalakan listrik di 40 desa jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ke 75, di mana 19 desa merupakan desa baru, dan 21 dusun yang tersebar di beberapa kabupaten. Saya berharap kita semua dapat terus berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan," ungkap Sutarmidji.
Sementara itu General Manager PLN Kalbar Ari Dartomo mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hingga Juni 2020 PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 260,78 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.
"Dengan beroperasinya jaringan listrik yang telah dibangun tersebut maka kami dapat melistriki 7.240 rumah warga desa. Ketika rumah kami telah berlistrik, kami juga ingin saudara-saudara kami di pelosok negeri juga dapat menikmati listrik," kata Ari.