Putussibau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu mengkaji penarikan retribusi untuk penyeberangan di Kecamatan Semitau yang cukup padat dilalui kendaraan melalui jalan perkebunan kelapa sawit.

    Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir di Putussibau, Minggu, mengungkapkan penarikan retribusi dimaksudkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kapuas Hulu.

    "Arus kendaraan yang melalui jalur tersebut cukup padat, jika kita tarik retribusi bisa mencapai Rp10 juta dalam sehari," kata Nasir.

    Dijelaskan Nasir, jalur tersebut ramai karena adanya jalan perkebunan kelapa sawit yang selama ini membantu akses ke sejumlah kecamatan hingga ke Kecamatan Badau yang merupakan daerah perbatasan.

    Namun dalam penarikan retribusi tersebut, kata Nasir akan dikelola pihak ketiga, Pemerintah akan menyiapkan fasilitas pendukung seperti pembangunan dermaga apung. "Itu yang akan kita upayakan, paling tidak saat APBD perubahan, perencanaannya sudah masuk. Dan yang perlu disiapkan dermaga," jelasnya.

    Lebih lanjut ia menambahkan, untuk realisasi rencana tersebut memang memerlukan proses dan beberapa tahapan, sebab menurutnya, urusan pemerintahan ada mekanismenya.

    "Rencana itu memang sudah dibicarakan dengan DPRD Kapuas Hulu, untuk realisasinya tetap tidak semudah membalikan telapak tangan, karena menyangkut anggaran," ucap pria yang kerab disapa Bang Lay.

    Untuk di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sendiri, terdapat beberapa penyeberangan di sejumlah kecamatan yang ditembus oleh jalan perkebunan kelapa sawit, diantaranya Kecamatan Semitau, Kecamatan Silat Hilir dan Kecamatan Suhaid.

Pewarta: Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016