Sintang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang mengajak semua elemen untuk memberantas dan mencegah filariasis atau penyakit kaki gajah.
   
"Meskipun kasus filariasis di Kabupaten Sintang belum banyak, tetapi kita harus melakukan segera langkah pencegahan. Sosialisasi mengenai kaki gajah sangat penting, jangan sampai orang kena kaki gajah disangka terkena ilmu hitam dan diobati dengan cara tradisional," kata Wakil Bupati Sintang Askiman pada acara Advokasi dan Sosialisasi Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati pada Selasa.
   
Ia juga berharap komitmen Pemprov dan Kementerian Kesehatan untuk membantu pembangunan puskesmas plus di kecamatan kawasan perbatasan dan terisolir. Serta kelanjutan pembangunan rumah sakit rujukan yang hingga kini belum tuntas.
   
"Kami sangat sependapat bahwa kesehatan menjadi yang utama, kita harus sehat dulu baru memikirkan yang lain," ujar Askiman.
   
Sementara itu Kadis Kesehatan Propinsi Kalbar Andy Jap menyampaikan bahwa poin kelima program Nawacita adalah meningkatkan sumber daya manusia sehingga peran dinas kesehatan menjadi sangat penting untuk mewujudkan program tersebut.
   
"Filariasis memang penyakit yang tidak mematikan, tetapi bisa menular dan memberikan dampak psikologis dan sosial yang buruk bagi penderita. 2020 nanti kita harus bebas dari penyakit kaki gajah," kata Andy Jap.
   
Filariasis disebabkan cacing yang dibawa dan ditulari oleh semua jenis nyamuk. Memberantas Filariasis harus juga memberantas nyamuk yang berkaitan langsung dengan persoalan lingkungan. Eliminasi Filariasis ini menjadi kebijakan nasional yang harus dilaksanakan.
  
 Semua masyarakat Kabupaten Sintang yang menjadi sasaran adalah yang usia 2-70 tahun harus dan wajib minum obat filaria. Obatnya gratis dan sekali minum dalam setahun yang akan dilakukan selama 5 tahun berturut-turut.
   
"Jika itu dilakukan, maka Sintang akan bebas filaria pada tahun 2020 nanti. Kita harus pakai teori "pokoknya" harus minum obat. Yang belum harus di "sweeping" oleh petugas kesehatan," tegas Andy Jap.
   
Ketua Pantia Kegiatan Sandur Aprisca menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang endemis penyakit kaki gajah. "Untuk itu kita akan lakukan pemberian obat yang akan dilaksanakan setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. Propinsi Kalimantan Barat juga salah satu propinsi endemis kaki gajah dengan jumlah penderita sebanyak 267 orang yang ada di 9 kabupaten kota dan Sintang salah satunya. Kegiatan ini harus mampu menyatukan semua pihak yang terkait untuk bersama-sama mencegah dan memberantas penyakit kaki gajah," kata Sandur Aprisca.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016