Semarang (Antara Kalbar) - Juara kelas ringan (61,2 kilogram) WBO Asia
Pasifik Daud Yordan masih dua kali menjalani latihan dengan "sparring
partner" sebelum bertarung melawan petinju Argentina Cristian Rafael
Coria di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016.
"Selama di Uruguay ini saya masih ada program latihan dengan 'sparring partner' sebelum pertarungan mendatang," kata petinju dengan rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Selasa malam.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, masih ada dua kali berlatih dengan "sparring partner" dan kemungkinan dengan petinju setempat (Uruguay).
Daud Yordan beserta tim tiba di Uruguay pada Minggu (22/5) dini hari pukul 2 malam waktu setempat setelah berangkat dari Jakarta pada Jumat (20/5) pukul 20.00 WIB.
Ketika tiba di Uruguay, lanjut petinju kelahiran Sukadana Kalimantana Barat, 10 Juni 1987 tersebut, dirinya dan tim disambut oleh pengurus dari badan tinju WBA (World Boxing Association).
Menyinggung apakah ada persoalan dengan perbedaan waktu Indonesia dengan Uruguay yang hampir 12 jam tersebut (di Indonesia pukul 19.30 WIB hari Minggu (22/5) di Uruguay juga hari Minggu tetapi pukul 08.00), petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, mengatakan, tidak ada persoalan karena selama menjalani latihan di Bali dirinya sudah mulai melakukan adaptasi dengan waktu di Uruguay.
Artinya, latihan dilaksanakan dua kali dalam sehari yaitu sore dan malam hari mulai pukul 23.00 WIB hingga menjelang subuh. "Jadi tidak ada persoalan dengan perbedaan waktu di Indonesia dengan Uruguay karena saya sudah adaptasi dari awal," katanya menegaskan.
Daud Yordan didamping pelatih Craig Christian kemudian Damianus Yordan (pelatih sekaligus kakak Daud Yordan), dan Toni Priatna (Asisten Manajer Herry's Gym), Jumat (20/5) pukul 20.00 WIB bertolak menuju Uruguay dengan melewati rute Jakarta-Sydney (Australia), Auckland (Selandia Baru), Chile-Uruguay.
Seperti diketahui Daud Yordan akan menghadapi petinju asal Argentina Cristian Rafael Coria dalam memperebutkan predikat juara WBA Leightweight International kelas ringan (61,2 kg) di Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016.
Pertandingan dengan titel "Battle in Uruguay" ini merupakan pertandingan lintas badan tinju dunia karena petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, ini memegang predikat juara kelas ringan WBO Asia, Pasific dan Afrika.
Cristian Rafael Coria yang dijuluki El Zorro ini memiliki rekor bertarung 24 kali menang (sembilan di antaranya dengan KO) kalah empat kali dan seri dua kali.
Petinju Argentina ini sekarang berusia 33 tahun (kelahiran 2 September 1982). Sementara itu Daud Yordan kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 ini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Selama di Uruguay ini saya masih ada program latihan dengan 'sparring partner' sebelum pertarungan mendatang," kata petinju dengan rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Selasa malam.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, masih ada dua kali berlatih dengan "sparring partner" dan kemungkinan dengan petinju setempat (Uruguay).
Daud Yordan beserta tim tiba di Uruguay pada Minggu (22/5) dini hari pukul 2 malam waktu setempat setelah berangkat dari Jakarta pada Jumat (20/5) pukul 20.00 WIB.
Ketika tiba di Uruguay, lanjut petinju kelahiran Sukadana Kalimantana Barat, 10 Juni 1987 tersebut, dirinya dan tim disambut oleh pengurus dari badan tinju WBA (World Boxing Association).
Menyinggung apakah ada persoalan dengan perbedaan waktu Indonesia dengan Uruguay yang hampir 12 jam tersebut (di Indonesia pukul 19.30 WIB hari Minggu (22/5) di Uruguay juga hari Minggu tetapi pukul 08.00), petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, mengatakan, tidak ada persoalan karena selama menjalani latihan di Bali dirinya sudah mulai melakukan adaptasi dengan waktu di Uruguay.
Artinya, latihan dilaksanakan dua kali dalam sehari yaitu sore dan malam hari mulai pukul 23.00 WIB hingga menjelang subuh. "Jadi tidak ada persoalan dengan perbedaan waktu di Indonesia dengan Uruguay karena saya sudah adaptasi dari awal," katanya menegaskan.
Daud Yordan didamping pelatih Craig Christian kemudian Damianus Yordan (pelatih sekaligus kakak Daud Yordan), dan Toni Priatna (Asisten Manajer Herry's Gym), Jumat (20/5) pukul 20.00 WIB bertolak menuju Uruguay dengan melewati rute Jakarta-Sydney (Australia), Auckland (Selandia Baru), Chile-Uruguay.
Seperti diketahui Daud Yordan akan menghadapi petinju asal Argentina Cristian Rafael Coria dalam memperebutkan predikat juara WBA Leightweight International kelas ringan (61,2 kg) di Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016.
Pertandingan dengan titel "Battle in Uruguay" ini merupakan pertandingan lintas badan tinju dunia karena petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, ini memegang predikat juara kelas ringan WBO Asia, Pasific dan Afrika.
Cristian Rafael Coria yang dijuluki El Zorro ini memiliki rekor bertarung 24 kali menang (sembilan di antaranya dengan KO) kalah empat kali dan seri dua kali.
Petinju Argentina ini sekarang berusia 33 tahun (kelahiran 2 September 1982). Sementara itu Daud Yordan kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 ini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016