Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Singkawang menggelar sosialisasi Kelompok Informasi Masyarakat terkait dengan upaya pencegahan pornografi dan kekerasan seksual pada era teknologi informasi.

"Maraknya korban kekerasan pelecehan seksual dan penipuan sebagian besar juga dipengaruhi dari internet. Guna memperkecil hal itu, kita menggelar sosialisasi ini," kata Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Singkawang, Istri Handayani di Singkawang, Kamis.

Dia menjelaskan sosialisasi pencegahan pornografi dan kekerasan seksual itu digelar selama dua hari di Ruang "Bumi Bertuah Gayung Bersambut" Kantor Wali Kota Singkawang, dengan melibatkan puluhan peserta dari KIM.

"Harapannya, selaku mitra pemerintah, agar KIM ini bisa menyebarluaskan informasi yang diperoleh ini kepada masyarakat luas," katanya.

Menurut Istri, teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Kalau pandai memanfaatkan teknologi informasi maka akan berdampak positif, namun apabila disalahgunakan, maka menghancurkan masa depan generasi muda.

Melalui sosialisasi itu, ia berharap, korban-korban akibat penyalahgunaan IT bisa berkurang.

Dalam sosialisasi itu, para peserta diajarkan tentang cara memblokir situs-situs porno di youtube, telepon seluler, dan kamputer jinjing.

Ia menjelaskan orang tua tidak perlu khawatir lagi kepada anak-anaknya yang sedang membuka telepon seluler maupun komputer jinjing di rumah karena sudah diajarkan tentang cara membendung pornografi di perangkat tersebut.

"Tadi sudah kita ajarkan kepada peserta bagaimana cara memproteknya. Semoga mereka bisa paham dan dapat menyebarkan informasi ini ke masyarakat luas," katanya.

Kabid Komunikasi dan Informasi Dishubkominfo Kota Singkawang Rindar Prihartono mengatakan sasaran sosialisasi adalah pada ibu rumah tangga, karena mereka dekat dengan anak.

"Peranan mereka penting untuk menyampaikan pencegahan hal-hal yang menyangkut pornografi ini," katanya. 

(KR-RDO/M029)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016