Pontianak (Antara Kalbar) - Stok sapi di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini sekitar seribu ekor yang dipelihara langsung oleh masyarakat, sehingga cukup untuk menghadapi kebutuhan daging bulan Ramadan dan Idul Fitri di kota itu.

"Dengan stok sebanyak itu, cukup untuk kebutuhan bulan Ramadan dan Idul Fitri," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Hidayati di Pontianak, Sabtu.

Sementara itu, menurut dia, saat ini untuk stok daging sapi beku di Adil Mart atau tempat penyimpanan daging beku paling banyak di Kota Pontianak, saat ini, hanya sekitar dua ton, kata Hidayati.

"Kalau di tempat lainnya stoknya hanya sekitar 100 kilogram hingga 500 kilogram. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Adil Mart agar memperbanyak stok daging beku tersebut," ujarnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik untuk membeli daging, baik daging sapi, maupun ayam ras potong, karena dengan spekulasi masyarakat yang demikian, maka bisa berdampak memicu kenaikan harga jual daging.

"Jika daging sapi dan ayam harganya mahal, cobalah untuk mengganti panganan tersebut dengan yang lain agar tidak memicu kenaikan harga," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayati menambahkan, pihak sudah melakukan inspeksi mendadak pada sejumlah supermarket dan minimarket� atau pasar modern di Pontianak, guna mengecek secara langsung terkait, stok berbagai kebutuhan pokok, termasuk stok daging sapi dan ayam ras menjelang bulan Ramadan.

Selain itu, sidak tersebut dilakukan juga sebagai sosialisasi atau pemberitahuan agar para pemilik pasar modern yang ada di Pontianak tidak melakukan tindakan yang menyalahi aturan, seperti menjual barang-barang yang tidak layak dan melakukan penimbunan.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengancam akan mencabut izin usaha gudang yang ketahuan atau terbukti melakukan penimbunan berbagai sembako atau kebutuhan pokok dengan tujuan mencari keuntungan.

"Kami tidak main-main dalam hal ini, siapa saja pemilik gudang yang menimbun berbagai kebutuhan pokok untuk mencari keuntungan, akan ditindak tegas, seperti pencabutan izin usaha dan lainnya," katanya.

Untuk mengantisipasi gejolak-gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok, pihaknya juga akan melakukan evaluasi-evaluasi. Bila memang ada gejolak naiknya harga kebutuhan pokok disebabkan permainan agen atau distributor, maka tahun depan pihaknya akan memasok stok semua kebutuhan pokok tersebut dan dilepas di pasaran.

"Kami akan kucurkan dana berapapun untuk menekan harga berbagai kebutuhan pokok. Saya yakin para distributor dan agen tidak akan mampu melawan intervensi seandainya Pemkot melakukan operasi pasar untuk menekan harga," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengimbau dan mengajak para agen, distributor dan produsen agar jangan suka melakukan hal-hal atau kebiasaan menaikkan harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016