Pontianak (Antara Kalbar) - Harga gula pada sejumlah pasar di Kalimantan Barat menjelang bulan puasa melonjak tinggi sehingga mendorong Induk Koperasi Kartika Angkatan Darat (Inkopad) Kodam XII Tanjungpura dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar menggelar pasar murah.

"Pelaksanaan pasar murah untuk gula pasir, kami menunjuk CV Cendana Logistik sebagai distributor pelaksana operasi pasar di Pontianak," kata Kepala Kopad Kodam XII Tanjupura Kolonel I Ketut Sumerta di Pontianak, Sabtu.

Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan program pemerintah pusat. Oleh karena itu, pihaknya juga akan mengadakan pasar murah di perbatasan Entikong.

Penaikan harga gula pasir setiap menjelang Ramadan, menurut Sumerta, selalu terjadi. Hal ini membuat Indkopad berinisiatif menggelar pasar murah.

Kondisi sekarang, lanjut dia, membuat pihaknya tergerak membantu masyarakat dan pemerintah dalam menekan harga yang tinggi.

Selain operasi pasar, kata Sumerta, TNI juga melakukan pengawasan jalur distribusi penyelundupan gula pasir di perbatasan Sarawak. Pasalnya, pada momen seperti ini penyelundupan biasanya marak terjadi.

"Makanya, salah satu operasi pasar murah ini adalah Entikong agar masyarakat perbatasan juga merasakan gula murah," katanya.

Sementara itu, Djayadi Umar dari CV Cendana Logistik mengatakan bahwa pihaknya untuk sementara ini menyalurkan 5 ton gula pasir.

"Gula pasir itu kami salurkn pada pasar murah di halaman Disperindag dan di halaman kantor kami, Jalan Adisucipto. Sementara itu, di Entikong sedang kami persiapkan," terangnya.

Djayadi mengatakan bahwa saat ini harga gula pasir di pasaran Pontianak berkisar Rp15 ribu per kilogram. Padahal, pada bulan lalu harganya sebesar Rp13 ribu/kg.

Harga gula pasir yang pihaknya datangkan dari Pulau Jawa tersebut, kata dia, akan dijual kepada masyarakat sebesar Rp12 ribu/kg.

"Kami harap dengan gula murah tetapi berkualitas ini dapat meredam penaikan yang lebih tinggi lagi, bahkan mampu menurunkannya," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016