Pontianak (Antara Kalbar) - Universitas Tanjungpura Pontianak dan Lembaga Pengkajian dan Studi Arus Informasi Regional (LPS-AIR) Kalbar memberikan bantuan mesin pres pembuat minyak dan tepung buah tengkawang kepada Kelompok Tani Tengkawang Layar di Kabupaten Bengkayang.

"Penyerahan bantuan mesin pres tersebut untuk Kelompok Tani Tengkawang Layar, di Desa Sahan, Kecamatan Seluas," kata Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak Gusti Hardiansyah di Pontianak, Senin.

Ia mengatakan penyerahan peralatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kehutanan Untan, untuk masyarakat Desa Sahan yang telah mempertahankan kawasan hutan adatnya.

"Sebagai penghargaan kepada masyarakat, maka kami membuatkan mesin pengolahan buah tengkawang supaya punya nilai ekonomi lebih tinggi dan pendapatan ekonomi masyarakat juga meningkat, di satu sisi lingkungan juga terjaga," ujarnya.

Dia menjelaskan bantuan dari Fakultas Kehutanan Untan Pontianak tidak hanya berhenti sampai di situ saja, melainkan akan terus berlanjut.

"Ke depannya kami akan membuat mesin yang lebih modern serta juga akan membantu dalam hal penjualan," kata Gusti.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot menyatakan dengan bantuan mesin tersebut, maka buah Tengkawang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

"Sebelumnya, saya makan tengkawang hanya dicampur dengan nasi, ternyata setelah diolah menjadi mentega, buah tengkawang ternyata bisa menjadi campuran coklat dan es krim," ujarnya.

Gidot berharap, kepada masyarakat agar menggunakan mesin pengolahan buah tengkawang tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga bermanfaat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

Perwakilan LPS-AIR Kalbar Deman Huri menyatakan bantuan mesin pengolahan buah tengkawang tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat Desa Sahan yang sudah berusaha mempertahankan kawasan hutan adatnya, sehingga hutan Adat Pengajid kini sudah menjadi pusat penelitian tumbuhan tingkat nasional, seperti dari Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura, IPB, UGM.

"Tumbuhan tengkawang di Bengkayang sangat unik, kalau di tempat lain berbuah empat tahun sekali, tetapi di Bengkayang setiap tahun berbuah, bahkan ada yang enam bulan sekali berbuah," ujarnya.

Menurut dia, pohon tengkawang adalah salah satu pohon yang mampu menjaga sistem hidrologi di Desa Sahan sehingga sumber-sumber airnya bersih. Keberadaan pohon Tengkawang harus dijaga dan terus ditanam.

Ketua Kelompok Tani Tengkawang Layar Damianus Nadu menyatakan terima kasih atas bantuan mesin pengolahan dari Untan dan LPS-AIR.

"Ini merupakan penghargaan orang luar kepada kami masyarakat Desa Sahan yang telah mempertahankan kawasan hutan Adat Pangajid. Kami akan terus menanam pohon Tengkawang demi menjaga lingkungan dan sebagai sumber penghasilan tambahan," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016