Pontianak  (Antara Kalbar) - Sebanyak 2.905 Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang ada di Kota Pontianak mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap II dengan nilai bantuan keseluruhan sebesar Rp1 miliar lebih.
   
"Program PKH yang dilaksanakan di kota Pontianak dimulai sejak tahun 2010, dimana pada tahun 2010 tersebut ada 2501 KSM yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Pontianak Utara, Pontianak, Barat, Pontianak Timur dan Pontianak Utara," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.

Pada tahun 2013, lanjutnya, terjadi penambahan sebanyak 1964 KSM yang tersebar di kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara .



"Sedangkan pada tahap II tahun 2016 ini, kota Pontianak mendapat alokasi dana bantuan PKH sebesar Rp1 miliar lebih dengan jumlah KSM sebanyak 2.905," tuturnya.

Sebagaimana yang diketahui, kata Edi, bahwa PKH dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster terbawah berupa bantuan bersyarat, dimana dengan program ini diharapkan keluarga sangat miskin sebagai penerima sasaran program dapat memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar dibidang kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi.

"Termasuk menghilangkan kesenjangan sosial. ketidak berdayaan dan keterasingan sosial yang selama ini melekat pada diri warga masyarakat miskin," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat, Junaidi mengatakan, untuk RTSM yang mendapatkan program PKH di Kalbar sebanyak 46.478 yang tersebar di seluruh wilayah Kalbar.

Untuk penerima program PKH di Kota Pontianak ini, teridir atas, Ibu hamil sebanyak 58 orang, Balita 1559 anak, untuk anak usia SD sebanyak 3125 orang, SMP 1393 orang dan SLTA 730 orang. Sementara itu, untuk tenaga pelaksana di Kalbar, untuk koordinator ada 14 orang, operator 189 dan pendamping 238 orang.



Hingga saat ini, lanjutnya, program PKH semakin tahun semakin baik pelaksanaannya dimana semakin berkurangnya pinalti komitmen. Namun kita akan terus berupaya agar program ini terus meningkat, khususnya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan dana ini sesuai dengan fungsinya, khususnya untuk penggunaan program kesehatan dan pendidikan.

"Dengan adanya pencairan program PKH tahap kedua ini, diharakan masyarakat bisa menggunakan dana ini sebaik mungkin agar program ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya," katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus berupaya untuk terus menyalurkan dana PKH tersebut kepada masyarakat, dimana pada tahun 2016 ini dari benefit yang ada, bahwa ibu hamil, bayi, balita, itu dapat Rp1,2 juta.

"Ibu hamil dapat Rp1,2 juta, itu semua berlaku bagi penerima PKH. Jadi, tidak semua ibu hamil dapat Rp1,2 juta, khusus yang masuk dalam program ini saja," jelas Khofifah saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Sabtu.



Dia menjelaskan, sebanyak Rp3,19 triliun sudah cair untuk PKH khusus April lalu, yang mana data tersebut mencakup untuk sampai bulan Juni ini.

Dia menambahkan, Kementerian Sosial juga dalam pengembangan ke 42 kabupaten/kota yang belum tercover PKH.

"Ada 42 kabupaten/kota itu akan masuk pada cakupan Juni mendatang. Total penerima PKH hingga saat ini menyentuh angka 3,5 juta, dan dengan perluasan nanti jumlahnya akan bertambah hingga 6 juta penerima," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016