Singkawang (Antara Kalbar) - Satlantas Polres Singkawang, menilang puluhan motor yang melakukan aksi balapan liar selama Ramadhan.

"Ada sekitar 50 kendaraan bermotor yang kita tilang, lantaran melakukan aksi balapan liar selama ramadhan," kata Kasat Lantas Polres Singkawang, Iptu Fauzan, Minggu.

Fauzan mengatakan, selama bulan suci ramadhan, pihaknya selalu rutin menggelar patroli guna mengantisipasi balapan liar yang telah dinilai sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat Kota Singkawang.

"Patroli ini kita gelar dari pukul 05.00 - 06.00 wib selama bulan suci Ramadhan," katanya.

Tujuannya, jelas Fauzan, untuk menciptakan situasi yang kondusif khususnya di jalan raya. Disamping melakukan patroli, pihaknya juga melakukan penjagaan di titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas.

Apabila ditemukan pelanggaran dengan kasat mata, maka pihaknya tak segan-segan untuk melakukan penilangan.

Maka dari itu, Fauzan mengingatkan, agar masyarakat selalu memperhatikan surat menyurat serta kelengkapan kendaraan bermotor. Seperti, menggunakan helm SNI, kaca spion, dan tidak menggunakan knalpot racing.

Kemudian untuk kelengkapan surat menyurat seperti SIM dan STNK untuk selalu dibawa. "Karena apabila ada giat razia, tentunya akan selalu kita cek," pesannya.

Fauzan juga mengimbau kepada orang tua, untuk selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak ikut dalam aksi balapan liar yang meresahkan warga masyarakat di Kota Singkawang.

Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menggelar beberapa kegiatan cipta kondisi, agar umat Muslim setempat bisa melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan dengan khusyuk.

"Kegiatan cipta kondisi ini kita gelar selama Ramadhan, agar umat muslim dapat beribadah dengan tenang," katanya.

Sandi juga mengimbau, agar masyarakat yang tidak melaksanakan ibadah puasa (non muslim) untuk tidak menodainya dengan kegiatan-kegiatan yang kiranya dapat mengganggu kekhusyukan orang beribadah.

Seperti membunyikan petasan di saat umat muslim melaksanakan ibadah tarawih, balapan liar, serta makan dan minum di tempat terbuka.

"Ibadah inikan dilaksanakan setahun sekali bagi umat muslim. Maka dari itu, saya imbau hormati umat yang melaksanakannya," katanya mengingatkan.

(KR-RDO/R021)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016