Manila (Antara Kalbar) - Gunung Kanlaon di Filipina Tengah meletus pada Sabtu, dan menyemburkan gelombang "asap uap putih" yang naik sampai setinggi 100 meter, kata Lembaga Seismologi dan Vulkanologi Filipina.

Lembaga tersebut mengatakan dalam satu pernyataan letusan besar Gunung Kanlaon terjadi mulai pukul 09.19 sampai 09.46 waktu setempat, Sabtu.

"Status Siaga 1 masih diberlakukan buat Gunung Berapi Kanlaon, yang berarti saat ini gunung itu berada dalam kondisi kacau barangkali disebabkan oelh proses hipotermal, yang gapat mengakibatkan letusan kecil alin," kata lembaga tersebut.

Dalam 24 jam belakangan, lembaga itu menyatakan telah mencatat tiga gempa vulkanik dan mengamati "letusan lemah asap uap putih, yang naik sampai setinggi 100 meter dan bergerak ke arah barat-daya serta barat-laut".

"Catatan deformasi darat dari data GPS yang berlanjut hingga 2 Juni 2016 menunjukkan sedikit penurunan bentuk Kanlaon pada Desember 2015," kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Lembaga itu memperingatkan orang di wilayah tersebut agar tidak memasuki daerah berbahaya permanen empat-kilometer, dan mengatakan "letusan debu kecil atau yang dipicu oleh uap berbahaya serta tiba-tiba" mungkin terjadi.

Lembaga tersebut juga menyarankan pilot "agar menghindari terbang di dekat puncak gunung berapi itu sebab debu udara dari letusan tiba-tiba bisa berbahaya buat pesawat".

"Lembaga ini dengan seksama memantau kegiatan Gunung Berapi Kanlaon dan setiap perkembangan baru akan disiar-pancarkan ke semua pihak terkait," kata lembaga tersebut.

Gunung Kanlaon adalah gunung berapi di Negros Oriental, sekitar 36 kilometer di sebelah tenggara Kota Bacolod.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016