Kupang (ANTARA) - Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggra Timur mengimbau masyarakat di kawasan sekitar gunung berapi itu untuk tetap waspada dengan lontaran material pijar dari gunung tersebut.
"Mengingat aktivitas gunung Ili Lewotolok masih fluktuatif, minimnya rekaman gempa-gempa permukaan, kami imbau masyarakat mengantisipasi terjadinya lontaran material pijar yang bisa saja ke segala arah," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian dihubungi dari Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan berkaitan aktivitas Gunung Ili Lewotolok yang hingga saat ini masih terus mengeluarkan bunyi gemuruh disertai dengan keluarnya abu-abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Gunung Berapi di Filipina Semburkan "Asap Uap Putih"
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan tujuh guguran lava
Ia mengingatkan warga di sekitar kaki gunung itu untuk menjauhi zona merah dan terus memantau pergerakan magma sehingga tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan bersama.
Pihak Pos pemantau juga ujar dia selama ini tetap siaga dan memantau untuk mamastikan bahwa tak ada semburan abu yang lebih besar dan tinggi yang dapat membahayakan warga di sekitar gunung itu.
"Dari pengamatan yang dilakukan oleh rekan-rekan kami di pos pemantau tercatat sejak pukul 00-00 Wita hingga 06.00 Wita jumlah letusan mencapai 2 kali dengan amplitudo 4-31 mili meter, dengan durasi 22-30 detik," tambah dia.
Baca juga: Magma Gunung Slamet Dekati Permukaan Kawah
Dua kali letusan itu mengakibatkan gunung itu menyemburkan material abu vulkanik setinggi 500-1000 meter dengan warna asap kelabu. Letusan juga disertai dengan gemuruh sedang hingga kuat.
Lontaran lava pijar juga dimuntahkan oleh gunung itu dengan tinggi 500 m.dpck dan sejauh 500 meter dari kawah ke arah tenggara.
Pihak Pos Pemantau merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.
Baca juga: Gempa Tremor Terus Menerus di Kelud
Baca juga: Butuh puluhan tahun untuk pulihkan hutan terdampak erupsi Merapi
Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.
Pihaknya mengingatkan agar potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar g Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Baca juga: Tercatat 372 kejadian bencana alam sejak awal 2021
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi pendaki yang terjatuh di Marapi
Baca juga: Gunung Merapi batas Jateng - DIY luncurkan awan panas 1.000 meter
Baca juga: Gunung Merapi perbatasan Jateng - DIY keluarkan tiga kali awan panas
Warga sekitar Gunung Lewotolok waspada lontaran material pijar
Senin, 15 Maret 2021 12:15 WIB