Badau (Antara Kalbar) - Kondisi pasar tradisional di daerah perbatasan di Nanga Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat saat ini dinilai sudah tidak layak, terlihat kumuh dan tidak tertata.

     "Jika dibandingkan dengan pasar di Lubok Antu Malaysia yang berbatasan langsung dengan Badau, Indonesia, kondisi pasar kita itu sangat jauh tertinggal, apalagi dengan kondisi yang terlihat kumuh seperti itu," kata Rahmat Dollah, salah satu warga perbatasan setempat, Jumat.

    Bangunan pasar yang sudah disiapkan pemerintah yang letaknya tidak jauh dari pasar tersebut, hingga saat ini belum difungsikan sebagai mana mestinya.

    Rahmat juga menilai, saat ini penataan tata ruang Kecamatan Badau masih semrawut.

    "Mudah-mudahan saja ke depan Badau tertata dengan baik terutama permukiman warga dan sejumlah warung kopi maupun tempat usaha lainnya," ujar Rahmat.

   Camat Badau Didik Widiyanto mengungkapkan pasar tardisional yang saat ini ditempati para pedagang tersebut merupakan milik swasta. Dia mengakui pasar tradisional yang dibangun pemerintah masih belum dilengkapi dengan fasilitas umum.

    "Para pedagang sudah mau pindah ke bangunan pasar tradisional yang baru, hanya saja pasar tersebut belum memiliki air bersih dan fasilitas pendukung lainnya," ujar Didik.

    Menurutnya, ke depan Kecamatan Badau akan benar-benar ditata oleh pemerintah, dan untuk saat ini masih dalam tahap pembenahan dengan sejumlah proyek pembangunan dilaksanakan pemerintah pusat.

    "Daerah perbatasan saat ini menjadi prioritas pembangunan oleh pemerintah, sehingga ke depan perbatasan yang dulunya tertinggal akan menjadi wajah Indonesia di mata negara tetangga," katanya pula.

   Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kapuas Hulu Petrus Kusnadi menyatakan Pasar Badau sudah ditinjau oleh tiga personel dari kementerian terkait, dan ke depan pasar yang ada akan ditata kembali.

    "Kami sudah tegaskan kepada pihak kementerian untuk serius memperhatikan kondisi pasar tradisional daerah perbatasan, dan sudah direspons positif," ujarnya lagi.

    Ia menjelaskan, rencananya penataan pasar tradisional perbatasan akan dilaksanakan pada tahun 2017, dan pasar tersebut akan dijadikan pasar tardisional modern dengan anggaran lebih dari Rp2 miliar.
   
    "Saya optimistis beberapa tahun ke depan daerah perbatasan menjadi lebih maju dan apa yang selama ini digaungkan berandanya Indonesia akan benar-benar terwujud," kata Kusnadi pula.

Pewarta: Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016