Jakarta (Antara Kalbar) - Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta naik peringkat di tingkat Asia dari 137 menjadi 105 berdasarkan penelitian dari lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS), demikian keterangan pers dari UGM yang diterima di Jakarta, Minggu.

Rektor UGM Prof. Dwikorita Karnawati mengatakan pemeringkatan perguruan tinggi ini berdasarkan beberapa indikator, seperti reputasi akademik, jumlah pertukaran mahasiswa ke luar negeri serta jumlah riset.

"Peringkat ini bukan tujuan akhir namun sebagai pemicu agar UGM bekerja dan berkarya lebih baik lagi," katanya.

Menurut dia, selain menerapkan beberapa indikator tersebut QS telah menentukan tiga kriteria penilaian yaitu program studi sarjana dan pasca sarjana, jumlah minimal riset minimal di dua dari program studi seni dan humaniora, ilmu alam, ilmu hidup, ilmu sosial, serta teknologi dan rekayasa, serta telah disurvei dari responden staf pengajar dan staf administrasi secara global.

Rektor menjelaskan tahun 2015 sudah banyak program studi di UGM yang terakreditasi internasional, antara lain Ilmu Farmasi, Kimia, Pendidikan Dokter, Biologi, Teknik Geologi, Teknik Sipil, Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter Gigi, Peternakan, Sastra Inggris serta  Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan.

"Masih ada beberapa prodi yang baru proses akreditasi, seperti Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik Geodesi dan Geomatika, Akuntansi, Kehutanan dan Pendidikan Dokter (pembaruan)," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Prof. Indra Wijaya Kusuma, mengatakan hasil pemeringkatan ini sejalan dengan upaya perbaikan data yang telah dilakukan pada akhir 2015 lalu.

Indra menuturkan upaya yang telah dilakukan oleh UGM guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan antara lain dengan meningkatkan internasionalisasi.

Ia mencontohkan jumlah dosen asing yang mengajar di UGM naik dari tiga persen menjadi delapan persen.

Selain itu, jumlah dosen UGM yang dikirimkan dalam pemeringkatan tersebut juga bertambah dari 2.400 orang menjadi 3.500.

"Kita juga buat 'newsletter' untuk dikirim ke luar negeri selain hibah-hibah penelitian yang terus meningkat," papar Indra.

Menurut dia, tahun ini UGM membiayai 12 program musim panas internasional unggulan yang bercirikan Indonesia namun dikenal di dunia.

(KR-LWA/D. Purnamawati)

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016