Yogyakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono mengingatkan masyarakat agar segera memasak atau menyimpan daging hewan kurban guna mencegah pertumbuhan mikroba.
"Jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging sehingga segera dimasak atau disimpan," kata Nanung dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan, semakin lama daging kurban dibiarkan akan semakin banyak mikroba hidup dan tumbuh di dalam daging tersebut.
"Ketika menyimpan daging kurban kualitasnya harus tetap dijaga dengan cara segera cuci dengan air bersih apabila kotor dan segera dimasak," katanya.
Menurut dia, jika kondisi daging masih bersih maka tidak perlu dicuci dan bisa langsung bisa disimpan.
Selain itu, Nanung menyarankan saat menyimpan daging kurban diharapkan dipotong kecil-kecil terlebih dulu dan dimasukkan dalam plastik bening ukuran 1 kilogram (kg).
"Jangan langsung memasukkan daging dalam freezer. Biarkan transit dulu dalam kulkas 12-24 jam terlebih dulu," ujar dosen Fakultas Peternakan UGM ini.
Nanung juga menjelaskan mengenai teknik thawing yang merupakan proses atau usaha mengembalikan keempukan daging yang telah beku.
Untuk melakukan proses thawing, masyarakat diminta tidak memasak daging beku yang baru keluar dari freezer.
"Biarkan daging tetap utuh di dalam plastik pembungkusnya. Letakkan daging di bawah air kran (pada suhu normal)," ujar dia.
Jika daging sudah kembali empuk, lanjut Nanung, kantong plastik agar dibuka, daging dicuci bersih dan bilas beberapa kali hingga benar-benar bersih.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar jeli ketika memilih hewan kurban.
Selain memilih hewan kurban yang sehat, masyarakat juga diimbau agar tidak membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah.
"Waspadai mengonsumsi limbah logam berat," ujar Nanung.
Jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging kurban
Kamis, 9 Mei 2024 15:07 WIB