Pontianak (Antara Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat bakal menjadi satu-satunya lokasi kawasan konservasi sekaligus penangkaran burung enggang agar tidak punah pada masa mendatang.
"Tahun ini sudah dialokasikan dana untuk mempersiapkannya," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan Kecamatan Paloh di Kabupaten Sambas menjadi lokasi penangkaran dan kawasan konservasi burung tersebut.
Pertimbangannya, katanya, Paloh merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan konservasi di Kalbar.
"Tapi Paloh bukan satu-satunya lokasi. Alternatifnya di Kabupaten Sintang," ujar politikus PKB itu.
Daniel mengatakan ditetapkannya kawasan konservasi dan penangkaran untuk enggang itu dengan pertimbangan semakin sulitnya menemukan burung yang dikenal setia tersebut di alam liar.
Selain itu, enggang semakin marak diburu untuk diambil paruhnya sehingga amat mengancam kelestarian hewan itu pada di masa mendatang.
"Anggaran untuk ini sudah masuk dalam APBN Perubahan, di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya.
Ia berharap, akhir tahun ini kawasan konservasi tersebut dapat terwujud dan diresmikan.
Daniel Johan dari Dapil Kalbar itu dalam kunjungan ke Kalbar akhir pekan lalu juga sempat mengunjungi Kabupaten Ketapang terkait dengan rencana pembangunan kawasan pangan.
"Rencananya 20 ribu hektare. Untuk tahap awal, yang dijadikan lahan pengembangan baru 20 hektare," kata dia.
Ia bersyukur Pemkab Ketapang menyambut baik rencana tersebut. Di dalam kawasan pangan itu nantinya dibangun pula industri pendukung.
"Termasuk fasilitas `research and development`, yang nantinya akan diserahkan untuk pemda," kata dia.
Kawasan pangan itu diharapkan menjadi bagian dari kemandirian pangan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Tahun ini sudah dialokasikan dana untuk mempersiapkannya," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan Kecamatan Paloh di Kabupaten Sambas menjadi lokasi penangkaran dan kawasan konservasi burung tersebut.
Pertimbangannya, katanya, Paloh merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan konservasi di Kalbar.
"Tapi Paloh bukan satu-satunya lokasi. Alternatifnya di Kabupaten Sintang," ujar politikus PKB itu.
Daniel mengatakan ditetapkannya kawasan konservasi dan penangkaran untuk enggang itu dengan pertimbangan semakin sulitnya menemukan burung yang dikenal setia tersebut di alam liar.
Selain itu, enggang semakin marak diburu untuk diambil paruhnya sehingga amat mengancam kelestarian hewan itu pada di masa mendatang.
"Anggaran untuk ini sudah masuk dalam APBN Perubahan, di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya.
Ia berharap, akhir tahun ini kawasan konservasi tersebut dapat terwujud dan diresmikan.
Daniel Johan dari Dapil Kalbar itu dalam kunjungan ke Kalbar akhir pekan lalu juga sempat mengunjungi Kabupaten Ketapang terkait dengan rencana pembangunan kawasan pangan.
"Rencananya 20 ribu hektare. Untuk tahap awal, yang dijadikan lahan pengembangan baru 20 hektare," kata dia.
Ia bersyukur Pemkab Ketapang menyambut baik rencana tersebut. Di dalam kawasan pangan itu nantinya dibangun pula industri pendukung.
"Termasuk fasilitas `research and development`, yang nantinya akan diserahkan untuk pemda," kata dia.
Kawasan pangan itu diharapkan menjadi bagian dari kemandirian pangan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016