Putussibau (Antara Kalbar) - Kondisi jalan daerah perbatasan Indonesia - Malaysia mulai dari Kecamatan Badau hingga Kecamatan Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, saat ini mengalami kerusakan cukup serius, bahkan ada beberapa sungai yang belum memiliki jembatan.

Menurut Julius, warga perbatasan, kerusakan ruas jalan Badau - Empanang - Puring Kencana sudah bertahun - tahun "dinikmati" masyarakat perbatasan, yang sampai saat ini belum mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah.

"Pemerintah pusat lebih fokus membangun ruas jalan Putussibau - Badau, sedangkan ruas jalan Badau - Puring Kencana sepertinya dianaktirikan, padahal Kecamatan Empanang dan Kecamatan Puring Kencana termasuk juga daerah yang berbatasan Indonesia - Malaysia," ujarnya, Senin.

Ia cukup menyesalkan atas program pembangunan pemerintah yang hanya terfokus di Kecamatan Badau, apalagi ada ruas jalan yang belum sampai dua tahun sudah dibangun, harus digusur dan dibangun kembali. 

"Kami masyarakat biasa menilai pekerjaan tersebut hanya menghabiskan anggaran, sementara sama -sama daerah perbatasan jalannya masih ada yang rusak berat," kata Julius.

Camat Puring Kencana, Herkulanus Albinus mengungkapkan kondisi jalan menuju Puring Kencana memang cukup memprihatinkan, jalan rusak dan masih ada jembatan yang belum dibangun di beberapa titik. Namun, Albinus menjelaskan menurut informasi yang ia peroleh, pembangunan jalan pararel perbatasan akan dilaksanakan pada tahun ini.

"Ruas jalan Nanga Kantuk - Sungai Antuk memang belum diaspal, dan ada beberapa titik yang rusak berat, dan tahun ini ada dua jembatan yang akan dibangun,yaitu jembatan sungai Panglima dan jembatan Merakai Panjang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kapuas Hulu, Ana Mariana menjelaskan ruas jalan Badau - Puring Kencana statusnya sudah menjadi jalan pararel perbatasan, dan kewenangan pembangunannya sudah di Pemerintah Pusat. "Saya juga belum dapat informasi kapan mereka akan menangani jalan itu, namun informasi terakhir katanya sih tahun ini akan ditangani, hanya saja sampai saat ini belum ada realisasinya,mungkin mereka masih melakukan persiapan, kita tidak tahu,karena memang banyak aturan," tuturnya. 

(KR-TFT/Y008)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016